Sopir Malah Setuju APTB Gabung Transjakarta

Reporter

Jumat, 8 Mei 2015 05:15 WIB

Bus Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) berhenti di halte Harmoni, Jakarta, Kamis (4/10). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO , Bekasi: Sejumlah sopir Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) keberatan dengan pembatasan armada angkutan itu hanya sampai ke perbatasan Jakarta. Mereka setuju angkutan tersebut bergabung dengan Transjakarta.

"Kalau mengikuti kebijakan Transjakarta, kami tidak pusing lagi mengejar setoran," kata seorang awak APTB Jurusan Bekasi-Bundaran Hotel Indonesia, AG, 45 tahun, Kamis, 7 Mei 2015. Menurut dia, selama ini ia menargetkan pendapatan dari penumpang minimal Rp 2 juta.

Pendapatan itu digunakan untuk setor kepada perusahaan, dan kebutuhan bahan bakar minyak. Jika pendapatan penumpang tak mencapai angka Rp 2 juta, dipastikan para awak bus tak mengantongi uang untuk keluarga. "Saya pernah hanya pulang bawa Rp 10 ribu, padahal berangkat pagi pulang malam," kata AG. "Gara-gara penumpang sepi, dan terkena macet," ujar dia.

Apalagi saat ini, kata dia, Dinas Perhubungan Kota Bekasi memaksa bus berhenti di shelter, sedangkan penumpang lebih banyak di luar shelter. Ia mencontohkan, penumpang di Bulak Kapal dan Tol Bekasi Timur. "Di situ kan banyak penumpang, tapi kalau berhenti di sana tidak boleh," kata dia.

Ia mengaku kerap kucing-kucingan dengan petugas, jika tak ada petugas dari Dinas Perhubungan, ia nekat menaikkan penumpang di luar shelter APTB. "Kalau enggak begitu, dapat penumpang darimana?" ujar dia. "Apalagi operasi bus akan dibatasi sampai perbatasan, makin sedikit saja pendapatan."

Ia mengatakan, jika APTB bergabung dengan Transjakarta maka kesejahteraan dipastikan akan terjamin. Sebab, tak lagi mengejar setoran kepada perusahaan. Namun demikian, dia mengaku pasrah, karena hanya sebatas karyawan. "Saya tergantung dengan perusahaan," kata dia.

Sebelumnya, Dinas Perhubungan Kota Bekasi, menyatakan banyak keuntungan bila operator APTB bergabung dengan Transjakarta. Sebab, dipastikan shelter yang ada di Kota Bekasi tak akan terbengkalai. "Bus tidak akan lagi menaikkan penumpang di luar shelter, otomatis bisa mengurangi kemacetan," kata Kepala Bidan Angkutan Dinas Perhubungan, Kota Bekasi, Erwin.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama mengatakan akan melarang APTB masuk ke Jakarta mulai pekan depan. Sebab, antara operator APTB dan Transjakarta tidak menemukan titik temu terutama menyangkut pembayaran per kilometer. Operator APTB meminta pembayaran Rp 18 ribu per kilometer, sedangkan PT Transportasi Jakarta menawarkan Rp 14-15 ribu.

ADI WARSONO


Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

12 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

17 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

19 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

19 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

23 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

25 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

28 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

41 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

59 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

5 Maret 2024

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.

Baca Selengkapnya