Warga Bekasi Protes Penanam Pipa Gas di Jalan Umum

Reporter

Selasa, 12 Mei 2015 06:45 WIB

Petugas memeriksa pipa gas di Stasiun Kompresor Gas (SKG) Tegalgede, Bekasi, Jawa Barat (20/2). ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Bekasi--Warga Kecamatan Babelan dan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi meminta pemasangan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara dipindahkan. Soalnya, pemasangan pipa di jalan umum dianggap membahayakan masyarakat.

"Warga takut, karena banyak rumah," kata seorang tokoh masyarakat di Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Naryo, kepada Tempo, Senin, 11 Mei 2015. Ia mengatakan, sedianya pipa berukuran 24 inci tersebut dipasang di badan jalan umum.

Menurut dia, kekhawatiran itu bukan tanpa alasan. Sebabnya, jalur yang bakal dipasang pipa tersebut cukup padat kendaraan sedangkan lebar jalan hanya empat meter, apalagi kerap dilalui kendaraan besar. "Khawatirnya ketika sudah beroperasi malah pecah, dan membahayakan warga," kata Naryo.

Naryo mengatakan, pipa yang bakal dipasang tersebut memiliki panjang sekitar 20 kilometer. Membentang dari Desa Hurip Jaya-Muara Bakti-Buni Bakti (Babelan)- Samudara Jaya-Pantai Makmur-Segara Makmur (Taruma Jaya). "Sebagian sudah dipasang," katanya.

Ia mengatakan, pipa yang sudah terpasang berada di Desa Hurip Jaya dan Muara Bakti, di titik itu tak diprotes warga karena pemasangan di samping tanggul kali Canal Bekasi Laut (CBL). Sedangkan di Pantai Makmur dan Segara Makmur sebagian terpasang, namun mendapatkan protes warga. "Kami minta dibatalkan, dan mencari jalur alternatif," kata dia.

Ia mengaku sangat mendukung program pemerintah. Namun demikian, tak serta merta perusahaan yang mengatasnamakan negara asal memasang pipa gas. "Kami juga bagian dari negara, kami juga punya hak memprotes," kata dia. Naryo mengungkapkan masih banyak jalur alternatif. Misalnya melalui tengah sawah, atau pinggir pantai.

Pihaknya mengaku sudah bertemu dengan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. Hasilnya tak memuaskan. "Pihak PGN diminta berdialog lagi soal pemasangan pipa," ia menambahkan.

Sekretaris Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bekasi, Muhtadi Muntaha menjelaskan pihaknya akan memanggil Dinas Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air setempat. "Yang memberikan izin pemerintah," kata dia.

Dewan akan mengklarifikasi perihal izin penanaman pipa di badan jalan itu. Pihaknya juga akan melakukan kajian terhadap izin tersebut, apakah perusahaan memasang sesuai dengan perizinan atau tidak, serta apakah izin yang dikeluarkan merugikan masyarakat. "Sebelum Juni kami panggil, karena ini harus diselesaikan di bawah," kata dia.

ADI WARSONO

Berita terkait

Pemerintahan Jokowi Manjakan Kepala Desa, Apa Saja Keuntungan Finansialnya?

41 detik lalu

Pemerintahan Jokowi Manjakan Kepala Desa, Apa Saja Keuntungan Finansialnya?

Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa atau UU Desa, yang mencakup Kepala Desa.

Baca Selengkapnya

Xiumin Bakar Semangat Exo-L di Saranghaeyo Indonesia

8 menit lalu

Xiumin Bakar Semangat Exo-L di Saranghaeyo Indonesia

Xiumin kemudian menyapa penonton dari balik layar. "Hey, yo! Halo," kata dia. Seketika sorakan penonton kembali menggema dan memenuhi ruangan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

11 menit lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

14 menit lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

23 menit lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

23 menit lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

Serikat Pekerja Kampus (SPK) menyebut mayoritas dosen bergaji di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

indonesia Bakal Pamerkan Infrastruktur Hijau Dalam World Water Forum ke-10, Proyek Apa yang Menonjol?

30 menit lalu

indonesia Bakal Pamerkan Infrastruktur Hijau Dalam World Water Forum ke-10, Proyek Apa yang Menonjol?

Berbagai konsep dan realisasi infrastruktur energi hijau milik Pemerintah Indonesia bakal menampang di World Water Forum ke-10 di Bali.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

31 menit lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Mulai Terganggu Netizen Julid, Abidzar Ingin Blokir dan Bikin Penggemar Sendiri

32 menit lalu

Mulai Terganggu Netizen Julid, Abidzar Ingin Blokir dan Bikin Penggemar Sendiri

Abidzar menanggapi komentar julid netizen yang mempersoalkan tato palsu dan adegan menggendong perempuan di video barunya.

Baca Selengkapnya

Jonatan Christie Menang, Tim Putra Indonesia Melangkah ke Final Piala Thomas 2024

35 menit lalu

Jonatan Christie Menang, Tim Putra Indonesia Melangkah ke Final Piala Thomas 2024

Jonatan Christie memastikan langkah Indonesia ke babak final Piala Thomas 2024 setelah memetik kemenangan atas Wang Tzu Wei.

Baca Selengkapnya