TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menilai jumlah pegawai negeri sipil DKI terlalu banyak. Karena itu, dia berencana untuk menghentikan sementara penerimaan calon pegawai negeri sipil Pemerintah Provinsi DKI.
"Buang-buang uang saja. Berdayakan dulu yang ada," kata Ahok dalam sambutannya saat acara pelantikan pejabat eselon III dan IV di halaman Balai Kota, Senin, 18 Mei 2015.
Sebagai opsi lain, Ahok mengusulkan "pembajakan" PNS dari institusi lain. Jika ingin PNS yang berkualitas, Pemprov bisa langsung seleksi dari PNS kementerian. "Banyak kok yang ingin pindah jadi PNS DKI," kata Ahok.
Namun, menurut Ahok, hal terpenting adalah Pemprov tak akan membiarkan PNS DKI yang ada saat ini terlena. Dia mengatakan PNS harus bekerja giat. Selain itu, kejujuran juga dituntut sebagai poin utama saat bekerja. "Kalau ada yang ketahuan terima suap atau bohong soal pengadaan, langsung pecat," kata dia.
Ahok mengatakan penggantian jabatan PNS DKI masih akan dilakukan di masa depan. Hal ini dilakukan untuk menyaring pejabat-pejabat yang berkualitas dan layak duduk di posisi yang pantas. "Jika eselon II kerjanya tak memuaskan, siap-siap diganti eselon III yang sudah antre," kata Ahok.
Ada 708 pejabat eselon III dan IV yang berganti jabatan mulai hari ini. Namun hanya 649 pejabat DKI eselon III dan IV yang dilantik hari ini. Sisanya adalah pejabat yang didemosi/distafkan. Dari 649 pejabat, ada 113 pejabat eselon III yang dilantik, terdiri atas 23 pejabat dipromosi, 84 pejabat dirotasi, dan enam pejabat dimutasi. Sisanya, 15 pejabat eselon III didemosi. Sedangkan untuk pejabat eselon IV ada 539 orang yang dilantik, terdiri atas 174 pejabat dipromosi, 352 pejabat dirotasi, dan 13 pejabat dimutasi. Sisanya, 41 pejabat eselon IV didemosi.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Agus Suradika mengatakan perubahan jabatan ini didapat dari hasil evaluasi enam bulan mereka bekerja. Sebelumnya, kata dia, Pemprov DKI mengumpulkan eselon II untuk menilai kinerja bawahannya dan mencopot pegawai yang tak bekerja dengan maksimal.
"Semoga penggantian pejabat ini membawa pelayanan DKI menjadi lebih efektif," kata Agus.
YOLANDA RYAN ARMINDYA
Berita terkait
Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?
6 jam lalu
Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono
2 hari lalu
PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?
Baca SelengkapnyaSelain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia
5 hari lalu
Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.
Baca Selengkapnya63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023
18 hari lalu
Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaGaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta
34 hari lalu
Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaMereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun
34 hari lalu
Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.
Baca Selengkapnya81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok
48 hari lalu
Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.
Baca SelengkapnyaRamai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?
52 hari lalu
Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?
Baca SelengkapnyaJika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada
53 hari lalu
Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?
Baca Selengkapnya69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi
53 hari lalu
Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.
Baca Selengkapnya