BNN Sebut 75 Persen Narkoba Dikendalikan dari Penjara

Reporter

Jumat, 22 Mei 2015 21:50 WIB

Sejumlah barang bukti diperlihatkan saat rilis kasus narkoba di kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Jakarta, 22 Mei 2015. BNN mengamankan sejumlah barang bukti 16,4 kg Shabu dan 778 butir Pil inex. TEMPO/IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Narkotika Nasional menyatakan 75 persen peredaran narkoba dikendalikan dalam lembaga pemasyarakatan. Bahkan angka penjualan narkotik di Indonesia mencapai Rp 6,31 triliun.

Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN Aidil Chandra Salim mengatakan peredaran narkotik di Indonesia begitu mudah. Bahkan peredarannya hampir sepenuhnya dikendalikan dari dalam lembaga pemasyarakatan.

"Saat ini Indonesia sudah dinyatakan darurat narkoba," ucap Chandra saat meneken nota kesepahaman antara BNN dan Universitas Indonesia dalam pencegahan dan pemberantasan narkoba di lingkungan kampus, Jumat, 22 Mei 2015.

Total, sedikitnya ada empat juta orang Indonesia yang menjadi pecandu narkoba. Angkat empat juta ini, menurut dia, jangan dilihat kecil dari total penduduk Indonesia yang mencapai 200 juta jiwa. Namun dari berapa nyawa yang harus melayang dari jumlah tersebut. "Dari total empat juta, 1,4 juta jiwa sebagai orang yang coba-coba dan perlu di selamatkan," tuturnya.

BNN meneken nota kesepahaman dengan UI sebagai bentuk kerja sama yang lebih luas dan melakukan diseminasi informasi di lingkungan kampus. Namun problem penyalahgunaan ini ada dalam keluarga. Keluarga berperan penting dalam mencegah penyalahgunaan narkoba.

Sebab, orang yang sudah menyalahgunakan narkoba akan rusak otaknya. Dia menjelaskan, siswa yang telah mengkonsumsi narkoba sejak sekolah dasar sudah dipastikan tidak lulus sekolah menengah atas. Jika menggunakan saat kuliah, yang bersangkutan harus cepat-cepat direhabilitasi. "Narkoba sangat merusak," katanya.

Lebih lanjut, dia berujar, narkoba yang datang di Indonesia dihargai selangit. Karena itu, Indonesia menjadi pangsa pasar yang besar untuk menyebar-luaskan narkoba. "Di negara pembuatnya, harganya murah. Datang ke Indonesia, sudah melambung," ucapnya.

Dia menuturkan saat ini harga ekstasi dijual 450 ribu per butir. Orang yang sudah kecanduan tenggak tiga pil sehari. Pada 1980-an, yang dikenal hanya ganja. Tapi, begitu memasuki 1990-an, beralih ke kimiawi. "Narkoba banyak yang masuk dari Malaysia dengan tujuan Indonesia," ujarnya.

IMAM HAMDI

Berita terkait

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

6 jam lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

1 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

3 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

3 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

3 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

4 hari lalu

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

Polisi tangkap selebritas Rio Reifan kelima kalinya dalam kasus narkoba. Berikut beberapa artis lain yang berkali-kali terjerat barang haram itu.

Baca Selengkapnya

Rapper Sik-K Serahkan Diri ke Polisi karena Konsumsi Narkoba Januari Lalu

4 hari lalu

Rapper Sik-K Serahkan Diri ke Polisi karena Konsumsi Narkoba Januari Lalu

Baru terungkap, rapper Korea Selatan berusia 30 tahun yang menyerahkan diri ke kantor polisi pada Januari lalu adalah Sik-K.

Baca Selengkapnya

Polisi Bakal Ulang Tes Urine Rio Reifan, Dalami Status Sebagai Pemakai atau Sekaligus Pengedar

4 hari lalu

Polisi Bakal Ulang Tes Urine Rio Reifan, Dalami Status Sebagai Pemakai atau Sekaligus Pengedar

Polisi mengatakan Rio Reifan baru keluar dari lapas setelah menjalani hukuman 3 tahun penjara pada Februari 2024.

Baca Selengkapnya