Dewi Septiani, Penemu Beras Plastik, Pasrah

Reporter

Kamis, 28 Mei 2015 12:51 WIB

Sejumlah warga melakukan pengecekan beras asli atau beras sintetis saat membeli beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, 21 Mei 2015. Dengan cara mencium aroma dan melihat bentuk fisik beras, salah satu cara yang dilakukan warga untuk menghindari peredaran beras sintetis dipasaran. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Bekasi -- Dewi Septiani, 29 tahun, penemu beras plastik di Kota Bekasi, Jawa Barat, pasrah. Soalnya, belakangan beras temuannya itu dinyatakan pemerintah tak mengandung senyawa plastik. Temuan ini berbeda dengan penelitian dari PT Sucofindo yang menyatakan hasilnya mengandung senyawa plastik.

"Saya serahkan sepenuhnya ke polisi," kata Dewi, Kamis, 28 Mei 2015. Ia mengatakan sejak mengadukan beras yang diduga berbahaya tersebut, lalu diteliti oleh lembaga yang berkompeten, ibu satu anak ini siap menerima apa pun hasilnya. "Saya juga terbuka."

Ia menegaskan pengaduannya tak didasari motif apa pun, selain ingin mengetahui kandungan dalam beras yang dia beli di pasar Tanah Merah Mutiara Gading Timur, Kecamatan Mustikajaya. Soalnya, dia merasa ada yang aneh dalam beras itu. "Saya hanya konsumen yang mengeluh dengan kualitas beras," kata dia.

Dewi mengatakan orang yang mengkonsumsi beras itu mengalami sakit seperti mual, mencret, sakit perut, dan tenggorokan lengket. Beras juga beraroma getir. Ketika dimasak menjadi bubur, beras tersebut tak kunjung lembut layaknya bubur, padahal sudah dimasak hingga dua jam. "Saya enggak mau dagang dengan beras seperti itu," kata dia.

Awalnya setelah mendapatkan informasi bahwa beras itu mengandung plastik, dia langsung lega. Dewi mengatakan beras tersebut tak layak dikonsumsi, sehingga dia tak menjual makanan yang tak bisa dimakan kepada konsumennya yang kebanyakan anak sekolah. "Kalau memang tidak ada, saya juga enggak apa-apa. Berarti beras aman," kata dia.

Semula ia membeli beras sebanyak enam liter dengan harga Rp 8 ribu seliter. Enam liter sudah dimasak, tapi tak sampai dikonsumsi. Sisanya dua liter sudah dibawa oleh Pemerintah Kota Bekasi. "Paling banyak dibawa oleh polisi," kata dia.

Perbedaan hasil antara Sucofindo dan lima lembaga pemerintah membuat sejumlah warga bingung. Sebab, para peneliti tersebut merupakan lembaga atau perusahaan yang tak diragukan lagi kredibilitasnya. "Yang benar yang mana?" kata seorang pedagang beras di Pasar Tanah Merah, Wilem.

Senada dengan Wilem, Kartika, 22 tahun, konsumen beras, mengaku bingung karena dihadapkan dengan dua hasil yang berbeda tersebut. Agar tak salah membeli beras, dia meminta jaminan kepada penjualnya. "Jadi banyak bertanya sekarang kalau beli beras," kata warga Jatimulya ini.

Sebelumnya, PT Sucofindo dan Pemerintah Kota Bekasi merilis kandungan dalam beras yang diuji. Hasilnya, beras itu mengandung pelentur plastik, di antaranya BBP (Benzyil butyl phtalate), DEHP (bis (2-ethylexyl phatalate)), DINP (Diisionyl Phatalate).

Hasil berbeda dirilis oleh Kementerian Pertanian, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI. Lembaga pemerintah itu mengumumkan kalau tak ada kandungan plastik dalam beras yang diteliti.

ADI WARSONO

Berita terkait

Cara Mencegah Munculnya Kutu Beras

26 Februari 2024

Cara Mencegah Munculnya Kutu Beras

Kutu beras biasa ditemukan pada tanaman di ladang sebelum panen, namun biasanya baru terlihat beberapa waktu kemudian, setelah pengolahan.

Baca Selengkapnya

Pakar Teknologi Pangan IPB Jelaskan Soal Heboh Beras Plastik

13 Oktober 2023

Pakar Teknologi Pangan IPB Jelaskan Soal Heboh Beras Plastik

Slamet Budijanto mengatakan informasi beras plastik yang beredar di masyarakat dan menjadi perbincangan banyak orang adalah hoax.

Baca Selengkapnya

Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

11 Oktober 2023

Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

Wakil Ketua Pusat Halal UGM Nanung Danar Dono menyebut informasi yang beredar di media sosial terkait peredaran beras plastik adalah hoaks.

Baca Selengkapnya

Polres Cianjur Telusuri Laporan Biji Plastik di Beras Bantuan Kemensos

30 September 2020

Polres Cianjur Telusuri Laporan Biji Plastik di Beras Bantuan Kemensos

Polres Cianjur, Jawa Barat, kembali mendapat laporan terkait biji plastik yang ditemukan dalam karung beras bantuan Kementerian Sosial

Baca Selengkapnya

Heboh Soal Beras Plastik, Bulog Jamin Kualitas Beras Bansos

23 September 2020

Heboh Soal Beras Plastik, Bulog Jamin Kualitas Beras Bansos

Bulog menjamin beras bansos tak mengandung plastik.

Baca Selengkapnya

Viral Nasi Plastik di RM Padang, Polisi: Tak Ada Bukti  

29 Agustus 2017

Viral Nasi Plastik di RM Padang, Polisi: Tak Ada Bukti  

Polisi tidak menemukan bukti adanya nasi plastik di rumah makan Padang di Jakarta Pusat yang videonya viral.

Baca Selengkapnya

Tip Mengolah Beras agar Terhindar dari Zat Kimia

15 Mei 2016

Tip Mengolah Beras agar Terhindar dari Zat Kimia

Chef Yanuar Demi dari Crowne Plaza Hotel Bandung berbagi tip agar beras bersih dari zat kimia berbahaya.

Baca Selengkapnya

Benda Mencurigakan di Kantor Agama Tangsel Ternyata Kamera  

2 Oktober 2015

Benda Mencurigakan di Kantor Agama Tangsel Ternyata Kamera  

Benda mencurigakan yang berada di dalam kantong plastik berwarna merah telah diidentifikasi tim Gegana Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Beras ini Ternyata Mengandung Pewangi Pandan dan Bahan Hama

27 Juni 2015

Beras ini Ternyata Mengandung Pewangi Pandan dan Bahan Hama

Beras ini sebenarnya adalah beras non organik bermerk Burung Dara yang berasal dari Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Beras Plastik Simpang-Siur, Begini Nasib Penemunya

31 Mei 2015

Beras Plastik Simpang-Siur, Begini Nasib Penemunya

Markas Besar Kepolisian RI akan mengirim sampel beras tersebut ke Universitas Indonesia dan Institut Pertanian Bogor.

Baca Selengkapnya