Bisnis Syur Kalibata City (3): Deudeuh Legenda di Sini

Reporter

Selasa, 2 Juni 2015 13:51 WIB

Deudeuh Alfisahrin. Twitter.com/@Tataa_chubby

TEMPO.CO, Jakarta - Saban hari, menurut Dita, ada saja lelaki yang memakai jasa gadis binaannya. Pada akhir pekan atau awal bulan, Dita malah sering kebanjiran order. ”Kadang sampai menolak permintaan.” Dalam sebulan, dengan memotong Rp 200-500 ribu per transaksi, Dita meraup keuntungan sampai belasan juta rupiah. ”Rata-rata bisa sampe dua digitlah,” katanya.

Di Kalibata City, tak semua pekerja seks bekerja di bawah bayang-bayang muncikari. Ada juga perempuan yang bekerja mandiri. Misalnya Deudeuh Alfisahrin, yang dibunuh pelanggannya di rumah kos di kawasan Tebet, beberapa waktu lalu. Sebelum pindah ke Tebet, menurut Dita, Deudeuh pernah beroperasi di Apartemen Kalibata City. ”Bisa dibilang dia salah satu legend di sini,” ujar Dita.

Dita memastikan, di hampir semua tower di Kalibata City, ada jaringan yang menjalankan bisnis seks. Namun dia mengaku tak tahu jumlah persis muncikari plus pekerja seks di kawasan itu. ”Mungkin sampai seratusan orang,” katanya.

Tersedianya unit apartemen yang disewakan per jam, menurut Dita, menjadi faktor penyubur praktek prostitusi di Kalibata City. Muncikari dan pekerja seks menganggap sewa jam-jaman lebih aman. Karena tempat kerjanya berpindah-pindah di ”Distrik Merah” Kalibata City, mereka merasa mudah menghindari intaian polisi.






Sudah Lama....






Berita terkait

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.

Baca Selengkapnya

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.

Baca Selengkapnya

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini

Baca Selengkapnya

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Baca Selengkapnya

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

1 Oktober 2018

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.

Baca Selengkapnya

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

13 September 2018

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.

Baca Selengkapnya