TEMPO Interaktif, Depok:Seorang pedagang barang kelontong di Pasar Kemiri Depok, Suparjo (36), mengatakan harga kebutuhan pokok di Depok mulai pekan ini merambat naik. Dia mencontohkan harga minyak goreng yang semula Rp 5.000 per kg menjadi Rp 5.200 per kg, beras dari Rp 2.500 menjadi Rp 3.200 - 3.500 per liter, sedangkan harga gula relatif stabil pada kisaran Rp 5.500 - 6.000 per kg. Bahan kebutuhan pokok yang harganya paling melonjak pada pekan ini adalah telur, dari Rp 7.000 menjadi Rp 8.500 per kg. "Memang dari suppliernya sudah naik, kami enggak bisa apa-apa lagi," ujarnya kepada Tempo, Selasa (27/9).Menurut Suparjo yang sudah berdagang di Pasar Kemiri selama 12 tahun, kenaikan harga setiap menjelang bulan puasa biasa terjadi. Namun kondisi kali ini diperparah dengan akan naiknya harga BBM pada 1 Oktober. "Pemerintah sebaiknya enggak usah pakai subsidi segala, yang penting harga engga naik," keluhnya. Sementara itu, Misna (40), warga Jalan Margonda, mengeluhkan melonjaknya harga bahan kebutuhan pokok tersebut. "Biasanya saya bisa beli telur sampai 5 kilo, tapi sekarang duitnya engga cukup, jadi cuma beli 2 kilo," kata ibu yang menjadi supplier kebutuhan untuk tukang bubur. Dia menambahkan, biasanya dalam satu hari, tukang bubur langganannya, bisa menghabiskan beras sampai 3 liter perhari. Namun selama 3 hari terakhir, dalam sehari tidak habis 1 liter. Penurunan itu juga berdampak pada penjualan rokoknya yang biasanya 1 hari habis 10 bungkus, selama sepekan terakhir 10 bungkus baru habis dalam sepekan. "Jadi tukang bubur itu pendapatannya turun sehingga mereka mengurangi konsumsi rokok. Ini belum puasa, apalagi nanti kalau sudah puasa," ujarnya mengeluh. Rini Kustiani