Kisah Ahli Cukur: Awal Lelaki Ini Pegang Kepala SBY (2)  

Reporter

Minggu, 7 Juni 2015 08:40 WIB

Agus Wahidin, asal Garut tukang cukur kepercayaan Susilo Bambang Yudhoyono, presiden keenam RI dan sejumlah pejabat di Senayan. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta -Mansyur Ashwat, 43 tahun, hampir melewati ritual mencukurnya: mengoleskan krim cukur di wajah dan leher tamunya dengan kuas dan menghapus krim itu dengan pisau. Kemudian, ia membungkus leher sang tamu dengan handuk panas sebelum memijitnya.


"Selesai, Kang," kata dia kepada tamunya. Siang itu, Pangkas Rambut Tiara di Jalan Hankam Raya, Bekasi, tempat Mansyur bekerja, jadi tempat tersibuk. Orang-orang antre untuk memotong rambutnya.


Tiara tak terlalu luas. Ukurannya 3 x 4 meter. Dindingnya dicat putih dengan tiga cermin besar dan tiga kursi yang menghadap dinding. Di dinding atas kaca tergantung foto Susilo Bambang Yudhoyono--kerap dipanggil dengan sebutan SBY--sedang dicukur oleh Agus Wahidin, sang pemilik pangkas rambut.


"Itu pertama kali saya cukur Pak SBY, tahun 2003 ketika masih menjabat Menko Polhukam," kata Agus ketika ditemui di tempat usahanya itu, Senin lalu. Selepas menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Yudhoyono terpilih menjadi presiden keenam Indonesia dan berkuasa sejak Oktober 2004 hingga Oktober 2014.


Agus mengoperasikan usahanya di tempat itu tiga tahun lalu. Ia mengubah sebuah warung makan menjadi tempat pangkas rambut, yang memiliki area tunggu berupa sofa empuk, penyejuk udara, dan televisi. "Ketika pelanggan datang, saya harap dia merasa di dalam rumahnya sendiri," katanya. Agus memiliki tiga anak buah, termasuk Mansyur yang merupakan sepupunya.


Advertising
Advertising

Pria berusia 47 tahun ini juga merupakan pencukur di barbershop Paxi Plaza Senayan, Jakarta. Ia telah menjalankan profesinya selama hampir setengah abad, dan merupakan salah satu dari gelombang tukang cukur asal Garut yang "naik kelas" untuk menangani konsumen di barbershop yang berani bayar lebih mahal ketimbang di pangkas rambut.


Barbershop memang menjelma menjadi bisnis menggiurkan di kota-kota besar Indonesia. Menjamurnya mereka juga didorong tren rambut bergaya rapi nan kelimis ala Elvis Presley alias pompadour: bagian pinggir dipangkas tipis, lalu bagian atas disisir ke belakang dan dibuat mengkilap dengan minyak rambut jenis pomade.


Saat ini gaya gondrong atau rambut poni lempar ala emo, yang sempat mewabah, sudah berubah. Nah, menurut Iman Sudirman, 40 tahun, pencukur Paxi Plaza Senayan, untuk bisa membuat bagian pinggir kepala cepak kayak anggota ABRI tapi bagian atas rapi kayak menteri lebih bisa dilakukan di barbershop. "Bukan salon uniseks yang sering menangani rambut panjang," kata Iman. (Bersambung)


HERU TRIYONO


Selanjutnya:


Kisah Ahli Cukur: Omzet Bisa Mencapai Rp 50 Juta (3)


Kisah Ahli Cukur: Jaring Pelanggan Lewat Media Sosial (4)


Sebelumnya:


Kisah Ahli Cukur:Desa Ini 95 % Pencukur, Ada Favorit SBY (1)

































































































Berita terkait

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.

Baca Selengkapnya

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.

Baca Selengkapnya

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini

Baca Selengkapnya

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Baca Selengkapnya

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

1 Oktober 2018

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.

Baca Selengkapnya

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

13 September 2018

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.

Baca Selengkapnya