Penghuni Rusun Tambora Wajib Beli Voucher Listrik dari Pengelola

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 8 Juni 2015 07:25 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Puranama beserta jajaran, menekan tombol sebagai simbolisasi peresmian rusun Tambora Jakarta, 24 Februari 2015. Selain Tambora juga ada tiga rusun lainya yaitu rusun Jatinegara Kaum, Pulo Gebang, dan Cipinang. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Penghuni Rumah Susun Tambora memprotes metode pembayaran listrik di rusun. Mereka harus membeli voucher di loket yang disediakan oleh pengelola di dalam rusun. "Masalahnya, loket buka sesuai jam kerja sementara warga ada yang suami dan istri sama-sama bekerja," kata Noviyanti, 31 tahun, kepada Tempo, Ahad 7 Juni 2015.

Perempuan yang tinggal di Tower B ini mengaku pernah merasakan dua hari gelap-gelapan karena pulsa listrik habis. Saat itu, kata dia, pulsa baru diketahui habis pada Jumat malam sehingga listrik di unitnya padam total pada Sabtu dan Ahad.

Novi mengatakan, voucher listrik tak dapat dibeli di supermarket atau minimarket seperti voucher listrik pada umumnya. "Harus beli di loket rusun," kata dia. Sementara itu, loket beroperasi Senin-Jumat mulai pukul 08.30-16.00. "Kalau keluarga yang satu rumah bekerja dan sekolah semua sampai sore, agak repot juga."

Meski jam buka loket dianggap tak mengakomodasi kebutuhan warga rusun yang bekerja, Novi mengatakan ada sisi positif membeli voucher listrik dari pengelola. "Nilai voucher sama seperti harga jualnya," kata dia.

Jika voucher listrik pada umumnya dikenakan biaya tambahan, misalnya untuk voucher Rp 50 ribu menjadi Rp 52 ribu, di sini tidak. "Yang kami bayar sesuai dengan yang didapatkan. Kalau Rp 50 ribu, ya bayar juga cuma segitu," kata dia.

Ketua RT 02, RW 11, Burhanuddin mengatakan tak ada masalah dengan pembelian voucher listrik. Ia mengakui beberapa warga terkendala oleh metode pembayaran menggunakan voucher yang harus dibeli di loket khusus di dalam rusun.

"Tapi saya tekankan kepada warga, kalau aliran listrik di rumah padam karena belum isi pulsa, dilarang menyambung listrik,' kata dia. Sebagai langkah antisipasi, kata dia, petugas beberapa kali akan mengingatkan warga soal jumlah pulsa listrik, terutama di hari Jumat," kata dia.

DINI PRAMITA

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

2 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

3 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

20 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

24 Januari 2024

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

22 Januari 2024

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

Dirut Jakpro sebut fungsi rusun, yang sempat disebut Kampung Susun Bayam itu, sebagai hunian untuk pekerja Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

12 Januari 2024

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

Saat Gubernur DKI Ahok, Kampung Akuarium mengalami penggusuran. Apa Alasannya? Sekarang telah berdiri Kampung Susun Akuarium.

Baca Selengkapnya