Ahok Berantas DBD di Kawasan Elit Jakarta dengan Cara Ini

Reporter

Selasa, 16 Juni 2015 09:00 WIB

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (kiri), menerima 30 unit bus hibah di Silang Monas, Jakarta Pusat, 6 Juni 2014. Ahok akan segera dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta setelah Jokowi mengundurkan diri untuk dilantik sebagai Presiden RI 2014-2019. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melepas pengoperasian satu unit bus Penyuluhan Demam Berdarah Dengue di Balai Kota, Senin 15 Juni 2015. Menurut dia, dengan beroperasinya bus tersebut selama empat bulan mendatang, banyak kader juru pemantau jentik yang bisa melakukan penyuluhan pada masyarakat menengah ke atas.

"Dengan beroperasinya bus ini, kami berharap juru pemantau jentik bisa melakukan penyuluhan di apartemen, rumah mewah, perkantoran dan taman-taman," ujarnya.

Ahok, sapaan akrab Basuki, menjelaskan, selama ini dinas kesehatan sangat sulit memberikan penyuluhan mengenai demam berdarah dengue karena kader juru pemantau jentik sulit masuk dalam lingkungan tempat tinggal masyarakat menengah ke atas.

Padahal, kata Ahok, nyamuk Aedes Aegypti banyak bersarang di air bersih, permukiman masyarakat menengah ke atas. Untuk mengoptimalkan sosialisasi dalam pencegahan DBD, semua lurah, kata dia, ikut bertanggungjawab dalam mensukseskan program tersebut. "Kami berharap Jakarta bisa bebas DBD," ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto mengatakan bus penyuluhan akan beroperasi sejak pukul 09.00-16.00 WIB. Musababnya, kata dia, banyak masyarakat menengah ke atas yang berada di perkantoran saat itu. "Pada saat itu pun nyamuk aedes aegypti sedang beraktivitas," tuturnya.

Koesmedi menuturkan di Jakarta ada dua daerah yang rawan DBD seperti, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Dia berharap dengan beroperasinya bus penyuluhan tersebut maka angka kematian akibat DBD di DKI bisa mencapai di bawah 1.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan M. Subuh mengatakan banyak masyarakat menengah ke atas yang terkena DBD. Dia mencontohkan dari 100 kasus DBD, 35 persen yang terjangkit ialah masyarakat menengah ke atas.

Untuk mencegah banyaknya korban meninggal akibat adanya DBD, masyarakat, kata Subuh, harus menerapkan pola hidup sehat. "Untuk pengendalian jentik nyamuk, paling mudah ialah menerapkan 3 M, menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas," tuturnya.

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) wilayah Asia Tenggara, Indonesia menjadi negara dengan kasus DBD terbanyak antara 2001-2011 dengan rata-rata kasus mencapai 94.564 kasus dan dengan angka kematian berkisar antara 472 sampai 1.446 jiwa.

GANGSAR PARIKESIT

Berita terkait

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

16 jam lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

22 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

3 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

5 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

5 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

6 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

6 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

9 hari lalu

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

16 hari lalu

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

17 hari lalu

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.

Baca Selengkapnya