Relokasi Kampung Pulo, Ada Janji Ganti Untung Kandang Ayam  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 23 Juni 2015 14:25 WIB

Dengan perahu rakitan warga melintas banjir setinggi leher orang dewasa saat banjir melanda rumah di Kampung Pulo Jakarta Timur, Senin 22 Desember 2014 Banjir yang melanda pemukiman tersebut akibat hujan deras dan naiknya debit air kali ciliwung. TEMPO/Dasril Roszandi.

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warga Kampung Pulo, Jakarta Timur, belum juga mengemasi barang-barang mereka. Padahal waktu untuk bertahan di sana tak sampai satu bulan lagi.

“Kami diberi batas waktu pengosongan rumah setelah Lebaran,” kata Erri Kurniawati, warga RT 09 RW 02, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin, 22 Juni 2015. Rumah Erri hanya berjarak lima meter dari bantaran Kali Ciliwung. Nantinya, Erri akan menempati unit rumah susun Jatinegara Barat.

Padahal, kata Erri, pemerintah sudah melayangkan surat pengosongan rumah pada pekan lalu. Isinya, memberi batas waktu tiga hari sejak menerima surat itu untuk membereskan perabot dan pindah ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jatinegara Barat.

Namun, warga Kampung Pulo mengabaikan peringatan tersebut. "Kami protes karena terlalu mendadak, toh hak kami mendapat ganti untung bangunan belum dipenuhi,” Erri berujar.

Tuntutan ganti untung pada bangunan yang bakal digusur pemerintah ini sebenarnya menjadi pengganjal proses relokasi warga Kampung Pulo ke Rusunawa Jatinegara Barat. “Kami kan bangun rumah juga dengan uang,” timpal Siti Rahmah, 50 tahun, tetangga Erri.

Siti sudah merelakan tanahnya tak dibayar pemerintah. Tapi, seharusnya pemerintah memberi ganti untung terhadap aset bangunan yang sudah mereka bangun dan tempati selama puluhan tahun. “Dulu kami dijanjikan sampai kandang ayam dan pepohonan sekalipun bakal dibayar pemerintah,” dia menggerutu.

Tuntutan bayar ganti untung pada bangunan itu yang membuat Erri, Siti, dan ratusan warga Kampung Pulo lainnya belum berkemas ke Rusunawa Jatinegara Barat. Meski sebenarnya mereka tinggal mengambil kunci unit ke kantor pengelola rusunawa.

Sikap mayoritas warga Kampung Pulo seakan berdiri pada dua kaki. Satu sisi mereka menolak relokasi hingga pembayaran ganti untung bangunan. Tapi sisi lain, mereka tak menolak menerima Rusunawa Jatinegara Barat sebagai rumah tinggal pengganti yang disediakan pemerintah.

Menurut Siti, kebijakan merelokasi warga Kampung Pulo ke rusunawa dianggap tak adil. Alih-alih punya hak milik atas unit di rusunawa itu, kata Siti, warga justru harus membayar Rp 300 ribu per bulan. Belum lagi biaya listrik dan air. “Berarti seumur hidup kami harus bayar sewa dan pasti naik di tahun depan,” ujarnya.

Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardhana menganggap kebijakan relokasi warga Kampung Pulo dan mengganti rumah dengan rusunawa merupakan hal yang adil. Sebab, warga tak bisa menuntut untuk memperoleh semua hal, baik rusunawa maupun duit ganti untung bangunan. “Pilih salah satu saja,” Bambang mengatakan.

Lagi pula, Bambang membeberkan, harga satu unit di rusunawa Jatinegara Barat tergolong mahal dan warga mendapatkan hak sewa itu dengan mudah. “Saya taksir harga per unitnya Rp 300-400 juta dan itu sekelas apartemen,” ujarnya.

RAYMUNDUS RIKANG

Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

17 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

19 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

20 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

26 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

28 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

37 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

39 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

41 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

41 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

41 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya