Kisah Pedagang Monas yang Lihai Kecoh Petugas

Reporter

Senin, 29 Juni 2015 06:14 WIB

Pedagang kaki menjajakan tas bermerk asli tapi palsu di depan pintu masuk di terowongan Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (12/9). Kebijakan Pemerintah DKI Jakarta membersihkan kawasan Monas dari pedagang kaki lima belum bisa terwujud. Tempo/Rully Kesuma

TEMPO.CO , Jakarta:Pria berjaket hijau itu tampak tergesa-gesa menarik lorinya. Peluhnya bercucuran membasahi dahi dan pipi di siang puasa, Ahad siang kemarin. Sesekali tangan pria asal Pamekasan, Madura, ini menyekanya. "Capek kalau terus diuber-uber anggota Polisi Pamong Praja begini,” kata Alwi, pria itu, di tengah napas terengah.



Siang itu, Alwi dan puluhan pedagang kaki lima yang berjualan di IRTI Monumen Nasional lari tunggang-langgang karena serombongan polisi berpatroli ke sana. Sejak pertengahan bulan, pemerintah melarang pedagang berjualan di Monas karena sudah ada kios Lenggang Jakarta.



Bukannya lari keluar dari kawasan IRTI, para pedagang tersebut justru lari menuju tempat kuliner Lenggang Jakarta. Untuk menghindari kejaran petugas, mereka menitipkan dagangannya kepada rekan-rekannya yang memiliki kios di sana. Bahkan beberapa penjual minuman, seperti Alwi, langsung memasukkan beberapa botol minuman ringannya ke dalam karung yang sudah tersedia di sana.



Alwi menjelaskan, sejak Lenggang Jakarta diresmikan, polisi praja kerap merazia pedagang yang dianggap ilegal. Walhasil, pendapatan mereka terjun bebas. "Paling hanya Rp 30 ribu sehari," tutur laki-laki 32 tahun ini. Sebetulnya berdagang seperti Alwi tak rugi karena ia membayar ke penyuplai setelah barang yang diambilnya terjual.



Saat sedang berbincang itu, telepon Alwi berdering. Istrinya mengabarkan bahwa Monas sudah aman karena polisi sudah berlalu. “Kami sesama pedagang harus terus berkoordinasi," ujarnya sambil menarik lorinya masuk kembali ke kawasan IRTI Monas.



Advertising
Advertising

Kepala Kepolisian Jakarta Pusat Yadi Rusmayadi mengatakan anggotanya harus kucing-kucingan saat merazia pedagang. “Untuk akhir pekan, kami mengerahkan 400 personel," tuturnya.



Koordinator Keamanan Lenggang Jakarta, Nur Miyanti, menyesalkan razia tak berkoordinasi dengannya. “Kalau tahu, saya bisa kerahkan anak buah berjaga di pintu masuk Lenggang Jakarta,” kata dia. Petugas akan melarang pedagang menitipkan barangnya ke pedagang Lenggang. Untuk menjaga keamanan Lenggang Jakarta, terdapat 26 petugas keamanan yang dibagi dalam dua shift.



GANGSAR PARIKESIT

Berita terkait

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.

Baca Selengkapnya

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.

Baca Selengkapnya

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini

Baca Selengkapnya

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Baca Selengkapnya

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

1 Oktober 2018

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.

Baca Selengkapnya

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

13 September 2018

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.

Baca Selengkapnya