Tiga orang anak membacakan puisi untuk Angeline, korban pembunuhan di Bali, saat acara pelepasan dan ramah tamah siswa di Makassar, 14 Juni 2015. Aksi doa dan pembacaan puisi tersebut meruapakn bagian dari kampanye `Stop kekerasan terhadap anak-anak di Indonesia`. TEMPO/Iqbal Lubis
TEMPO.CO, Jakarta - Sena, Ketua RT 15 RW 09, Kebayoran Lama, mengatakan LSR sempat melaporkan bahwa anaknya, GT, 12 tahun, hilang. Dia pun bersyukur jika GT sekarang berada dalam perlindungan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). "Saya baru tahu dari teman-teman kalau dia sekarang dalam perlindungan KPAI," ujar Sena kepada Tempo, Jumat, 3 Juli 2015.
GT adalah korban penyiksaan yang dilakukan oleh LSR. Sekretaris Jenderal KPAI Erlinda mengatakan GT mengalami trauma mendalam akibat kekerasan itu. Tindak kekerasan itu diduga sudah dilakukan selama bertahun-tahun.
Sena, mengatakan LSR tampaknya belum mengetahui jika anaknya saat ini berada di tangan KPAI. Menurutnya, LSR mencari-cari anaknya itu pada Ahad lalu. "Dia bilang sama sekuriti kompleks anaknya enggak pulang," kata Sena. Sejumlah petugas keamanan pun sempat melakukan pencarian terhadap GT.
Dia mengatakan, GT terakhir kali terlihat bermain sepeda dengan berkeliling kompleks. Namun, dia mengaku tak melihat tanda anak laki-laki itu mengalami perlakuan buruk. "Dia main dan kelihatan biasa saja," katanya. NINIS CHAIRUNNISA
