Penjualan Tiket Lebaran Sepi

Reporter

Editor

Sabtu, 22 Oktober 2005 20:51 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Penjualan tiket transportasi keluar kota menjelang lebaran tahun ini tidak seramai penjualan tiket dalam momentum yang sama pada tahun lalu. Fenomena sepinya penjualan tiket ini dinyatakan sejumlah agen travel yang ditemui Tempo, Sabtu (22/10). Ian, 26 taun, karyawan agen tiket Gano Express di Jalan Jatimakmur Raya, Jakarta Timur, mengemukakan, sejauh ini penjualan tiket masih seperti pada hari-hari biasa. "Penjualannya standar saja, karena naiknya (tiket) tidak standar," ujar Ian. Biasanya rata-rata setiap hari agennya bisa menjual 10 tiket. "Hari-hari ini sama, hanya bedanya tambah orang yang tanya-tanya harga," ujarnya. Dia memperkirakan, penjualan tiket tidak meningkat pesat karena kenaikan harga tiket yang tinggi.Melihat pada pemesanan tiket kali ini, Ian menambahkan, ada kecenderungan moda kapal laut lebih diminati dibanding pesawat. "Harganya lebih pasti." Alasannya, kapal laut hanya menetapkan satu harga untuk satu jalur perjalanan sesuai kelasnya. Sedangkan pesawat bisa menawarkan beberapa harga yang berbeda dalam satu jalur dan satu kelas. "Bahkan dalam jam yang sama," ujarnya. Dia mencontohkan, tiket kapal laut kelas ekonomi Jakarta?Belawan sudah mempunyai harga pasti sebesar Rp 285 ribu. Sedangkan tiket pesawat pada jalur yang sama, hanya dapat dipastikan rata-rata harganya, sebesar Rp 400 ribu. Kecenderungan lebih diminatinya moda kapal laut ini tidak dijumpai pada agen tiket lainnya seperti di Agung Sedayu Tour & Travel. "Sama saja, sama-sama sepi, sama-sama harganya naik," kata Aan, karyawan di agen tersebut. Dijelaskannya, tiket pesawat naik bahkan sampai 100 persen. Di sisi lain, potongan harga untuk kapal laut juga turun. Namun Aan sepakat penjualan tiket kali ini tidak seramai tahun lalu, rata-rata tiga tiket per hari. "Sekarang masih bisa tidur." Bahkan penjualan tiket menjelang lebaran kali ini pun kalah ramai dibanding pada bulan Juli saat liburan sekolah. "Naik BBM gini banyak yang nggak bisa pulang kampung," ujarnya.Harun Mahbub

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

14 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

15 jam lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

1 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

13 hari lalu

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

PT PLN (Persero) mengklaim sukses menyediakan pasokan listrik andal selama periode siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445.

Baca Selengkapnya

Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

14 hari lalu

Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

Dokter penyakit dalam menyebut masyarakat perlu memelihara kesehatan usai Lebaran melalui cara paling mudah, yaitu SANTAI. Cek maksudnya.

Baca Selengkapnya

Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

16 hari lalu

Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

Ratusan narapidana korupsi mendapat remisi Idul Fitri termasuk Setya Novanto dan Djoko Susilo.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

16 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

16 hari lalu

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua PBNU Berharap Polemik tentang Gelar Habib Dihentikan

16 hari lalu

Ketua PBNU Berharap Polemik tentang Gelar Habib Dihentikan

Ketua PBNU Kiai Haji Ahmad Fahrur Rozi meminta polemik soal gelar habib dihentikan. Sudah mengarah jadi politisasi SARA.

Baca Selengkapnya