Buntut Go-Jek Digepruk, Ahok Ancam Gusur Ojek Pangkalan  

Reporter

Rabu, 29 Juli 2015 07:50 WIB

Ilustrasi Gojek/ GO-JEK. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta --Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengancam menggusur ojek pangkalan dan bus yang armadanya sudah butut. Transportasi umum sepeda motor berbasis online, seperti Go-Jek dan GrabBike, kata Basuki, akan menjadi moda pengganti bus reot ke halte dan stasiun kereta.

Go-Jek, menurut Ahok, telah terbukti menjadi alternatif transportasi bagi masyarakat Jakarta karena berbasis teknologi yang bisa dipantau kenyamanan dan keamanannya. ”Go-Jek juga mendapat pesanan lebih banyak ketimbang menunggu di pangkalan,” ujar Ahok, Selasa 28 Juli 2015. (Baca: Pengemudi GoJek Dipukul, Ahok Temui Kapolda)

Cepat atau lambat, kata dia, penumpang akan beralih ke transportasi yang cepat dan efisien karena teknologi informasi dan armada bus yang baru serta mau dibayar per kilometer. ”Bayangkan kalau Kopaja dan Metro Mini-nya bagus, penumpang cuma diminta bayar sekali saja bisa keliling Jakarta,” ucap Ahok. (Baca: Tren Bisnis Go-Jek, GrabTaxi, Uber:Revolusi Sebuah Taksi)

Soal gangguan terhadap pengemudi Go-Jek yang akhir-akhir ini terjadi, Basuki mengatakan, ia akan bertemu dengan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian. ”Akan kami bicarakan penegakan hukumnya,” kata Ahok.

Ahok tidak ingin peristiwa itu menjadi preseden buruk bagi perlindungan masyarakat di Ibu Kota. Bila kasus pemukulan itu dibiarkan, kata Ahok, ada kemungkinan terus berulang di masa mendatang. ”Saya ingin menegakkan hukum di Jakarta yang keras,” ucapnya. (Baca: Ahok Terlihat Pro Go-Jek, Berikut Alasannya)

Sebelumnya, peristiwa pemukulan seorang pengemudi Go-Jek bernama Istiqomah ramai diperbincangkan di media sosial. Dia dipukul kepalanya di depan kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, pada Jumat pekan lalu. Pemukulan dilakukan tukang ojek pangkalan karena pengemudi Go-Jek dianggap pesaing mereka. (Baca: Pengemudi Gojek Dipukul atau Kecelakaan? Ini Info yang Benar)

Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar M. Iqbal, mengatakan belum menerima laporan tindak kekerasan yang dilakukan pengemudi ojek pangkalan kepada pengemudi Go-Jek. ”Kami akan tegakkan hukum. Karena itu, kalau ada kejadian, laporkan ke kami agar bisa ditindak,” kata Iqbal, Senin lalu.

Menurut Iqbal, masyarakat yang melihat insiden kekerasan kepada siapa pun dapat turut serta membantu dengan membuat laporan kepolisian. ”Laporan itu bisa juga dilakukan saksi,” ujarnya.

Dalam beberapa bulan terakhir, terjadi penolakan layanan penyedia jasa angkutan umum sepeda motor Go-Jek di berbagai lokasi di Jakarta. Beberapa spanduk penolakan yang dilakukan tukang ojek pangkalan ada di wilayah Kuningan, Kalibata City, dan Warung Buncit, Jakarta Selatan.

Spanduk penolakan serupa ditemukan di kawasan bisnis Kelapa Gading, Jakarta Utara. Bahkan meluas hingga ke Bintaro, Tangerang Selatan. Omzet ojek pangkalan tergerus sejak Go-Jek, GrabBike, dan belakangan Jeger (Ojeg Berargometer) muncul mengandalkan layanan teknologi aplikasi di telepon seluler.

Di beberapa tempat, pengemudi Go-Jek diintimidasi ketika melintas atau mengambil penumpang di dekat pangkalan, dari merampas helm hingga menghalangi Go-Jek mengangkut penumpang.

RAYMUNDUS RIKANG | MAYA NAWANGWULAN

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

2 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

5 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

6 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

40 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

40 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

54 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

57 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya