Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyimpan penyesalan mendalam yang sampai sekarang tak bisa dia obati. Curhat Ahok–sapaan Basuki-itu disampaikan saat bertemu pada ulama di Jakarta Islamic Center, Cilincing, Rabu, 12 Agustus 2015. “Penyesalan saya setelah dewasa ini ialah tak bisa bahasa Arab,” kata dia.
Bukan tanpa alasan dia ingin menguasai bahasa tersebut. Sebab, ucap Ahok, ada tiga bahasa di dunia yang menjadi kunci kesuksesan bergaul di dunia internasional. “Kuasai bahasa Inggris, Mandarin, dan Arab maka Anda akan sukses,” dia menjelaskan.
Meski tak menguasai bahasa Arab, Ahok mengaku sudah pernah berupaya untuk mempelajari bahasa tersebut. Hal itu sudah dirintisnya sejak duduk di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Masa itu merupakan waktu di mana Ahok bersekolah di sekolah Islam. “Saya juga berupaya ingin belajar mengaji di masjid tapi tak boleh masuk,” dia berujar.
Tapi, Ahok mengungkapkan masih hapal satu kalimat bahasa Arab yang mudah sekali dilafalkan. “Saya cuma hapal man jadda wa jadda (kalau berusaha, pasti bisa) saja,” ucap Ahok yang membuat para ulama yang mendengarnya tertawa.
