Sebuah alat berat menghancurkan tembok rumah warga Kampung Pulo, Jakarta, 23 Agustus 2015. Pemrov DKI rencananya akan menyelesaikan pembongkaran sebanyak 519 bangunan yang berdiri dikawasan tersebut pada hari ini. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 406 warga Kampung Pulo mengisi unit di Rusun Jatinegara Barat, Jakarta Timur. Namun di antara mereka, ada yang mendapat unit yang kondisinya tak begitu baik. Salah satunya Tika, 32 tahun. Unitnya yang berada di tower B rusun ini bermasalah pada saluran airnya. "Airnya mampet," kata dia, Minggu 23 Agustus 2015.
Akibat saluran yang mampet, air di kamar mandinya agak tergenang. "Saya sudah lapor, mudah-mudahan cepat diperbaiki," ujarnya.
Penghuni lainnya, Ilham, 45 tahun mengeluhkan soal listrik. "Ada lampu yang enggak menyala di unit," ujarnya. Dia yang baru pindah sempat bergelap-gelapan di unit baru itu bersama keluarganya.
Untuk menampung segala keluhan warga ini, pihak pengelola Rusun Jatinegara Barat menyediakan sebuah pos pengaduan di dekat kantor pengelola. Warga bisa melapor ketidakberesan fasilitas di unitnya. Sampai siang ini, ada sekitar 12 keluhan dari warga. Rata-rata keluhan soal air yang mampet atau listrik yang tak menyala. "Namanya bangunan baru, mungkin ada yang belum normal," ujarnya.
Koordinator pengelola Rusun Jatinegara Barat Sarkim mengatakan pihaknya akan menginventarisir semua keluhan warga soal fasilitas unitnya. "Semua kami catat untuk ditindaklanjuti," kata dia.
Sehari-hari Urus Warga, AM Bingung Malah Diusir dari Rusunawa Jatinegara Barat
5 Juli 2022
Sehari-hari Urus Warga, AM Bingung Malah Diusir dari Rusunawa Jatinegara Barat
Penghuni Rusunawa Jatinegara Barat, AM, 50 tahun, mengaku bingung diusir dari unit yang dia tempati bersama keluarganya oleh Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS). Mereka diusir karena putrinya AM, yaitu MS, 19 tahun, membuang bayi hasil hubungan gelapnya di pinggiran Kali Ciliwung dan telah diproses Polres Metro Jakarta Timur.