Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian, memberikan biskuit kepada seorang anak yang menangis sebelum membagikan paket sembako gratis kepada korban gusuran Kampung Pulo di Rusunawa Jatinegara Barat, Jakarta, 25 Agustus 2015. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO
TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan warga Kampung Pulo, Jatinegera, Jakarta Timur, duduk rapi di atas karpet di lantai dasar Rumah Susun Jatinegara Barat sejak pukul 12.00. Mereka menunggu Wakil Wali Kota Jakarta Timur Husein Murad dan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian. Husein dan Tito akan membagikan paket sembako untuk warga.
Sambil menunggu, para warga saling menebak paket sembako apa yang bakal mereka terima. Di tangan mereka tersimpan kupon untuk menukarkan paket itu.
Saat tiba, Husein dan Tito langsung menyapa warga yang rata-rata adalah ibu-ibu. "Kami datang ke sini bersama Pak Wakil Wali Kota, ibu-ibu Bhayangkari, dan Relawan Merah Putih," kata Tito, Selasa, 25 Agustus 2015.
Dia menyampaikan bahwa kepolisian mendukung langkah Pemerintah Provinsi DKI yang melakukan relokasi bagi warga Kampung Pulo. "Ini semua dilakukan agar tak banjir lagi," ujarnya.
Karena itu, dia berharap warga mengerti persoalan ini. Apalagi Pemprov DKI sudah memberikan penggantian yang menurut dia cukup layak di rusun ini. "Di sini memang lebih diatur. Tapi lebih rapi dan bersih, kan?" tuturnya.
Husen pun mengharapkan hal serupa agar warga betah di sini. Dia mengajukan pertanyaan kepada warga. "Di sini lebih enak, kan? Enak di sini atau di pinggir kali?" tanyanya. Sebagian warga terdengar menjawab, "Di sini," tapi tetap terdengar juga warga yang menjawab, "Di pinggir kali."
Jawaban warga yang tak kompak itu pun membuat gelak tawa. Warga sendiri saling tertawa satu sama lain. Setelah obrolan singkat itu, Tito menyerahkan paket sembako secara simbolis. Ratusan paket itu kemudian dibagikan kepada warga yang sudah menerima kupon.
Iyoh, 66 tahun, mengaku senang mendapat sembako ini. "Alhamdulillah bisa buat stok," ucapnya. Sembako yang didapatnya antara lain beras, mi instan, telur, dan minyak goreng. Namun dia kesulitan membawa tiga paket sembako itu. "Gimana ini bawa ke atasnya, yah?"
Sehari-hari Urus Warga, AM Bingung Malah Diusir dari Rusunawa Jatinegara Barat
5 Juli 2022
Sehari-hari Urus Warga, AM Bingung Malah Diusir dari Rusunawa Jatinegara Barat
Penghuni Rusunawa Jatinegara Barat, AM, 50 tahun, mengaku bingung diusir dari unit yang dia tempati bersama keluarganya oleh Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS). Mereka diusir karena putrinya AM, yaitu MS, 19 tahun, membuang bayi hasil hubungan gelapnya di pinggiran Kali Ciliwung dan telah diproses Polres Metro Jakarta Timur.