Apa Pemicu Para Buruh Bikin Demo Kepung Istana Jokowi?  

Reporter

Selasa, 1 September 2015 04:30 WIB

Ribuan buruh menggelar aksi mogok kerja di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta, Rabu (3/10). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Demo buruh besar-besaran kepung Istana Merdeka akan dilaksanakan Selasa, 1 September 2015. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan demo buruh ini bukan dalam rangka memperingati May Day atau Hari Buruh Internasional. (Baca: Menteri Luhut-Ahok Pusatkan Demo Buruh di Monas)

"Kami ingin menyampaikan tuntutan yang sangat mendesak, tidak perlu menunggu 1 Mei," kata Said Iqbal, Senin, 31 Agustus 2015.

Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia Timboel Siregar menambahkan, pemutusan hubungan kerja yang dilakukan beberapa perusahaan menjadi salah satu pemicu federasi buruh berkonsolidasi.

Baca juga:
Demo Buruh Kepung Istana Jokowi, Ini Rutenya
Demo Buruh, Ini Perubahan Rute Bus Transjakarta

"Para pengusaha beralasan melemahnya rupiah dan melambatnya laju ekonomi membuat keuangan perusahaan memburuk," kata Timboel. Ia berharap dengan berunjuk rasa, pemerintah bersedia memberikan insentif bagi pengusaha selama mengalami krisis.

Timboel juga menyinggung soal pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang dianggap diskriminatif terhadap buruh. "Saya masih menangani kasus buruh hamil minta cuti malah di-PHK dan tak dilayani oleh BPJS Kesehatan tanpa alasan yang jelas," kata dia. Padahal, menurut Timboel, meskipun seseorang di-PHK, ia berhak mendapatkan layanan BPJS Kesehatan selama membayar premi. (Baca: Demo 1 September 2015, Ribuan Buruh Jawa Barat ke Jakarta)

Lalu, kata Timboel, jaminan pensiun untuk buruh dianggap tak manusiawi. "Setelah 15 tahun, buruh hanya mendapatkan Rp 500 ribu sampai Rp 3,6 juta untuk pensiun, ini sangat tidak layak," kata dia. Permintaan buruh, kata Timboel, pemerintah menaikkan iuran dari tiga persen menjadi delapan persen dengan pembagian tiga persen pengusaha, lima persen buruh.

Baca juga:
Apa Pemicu Para Buruh Bikin Demo Kepung Istana Jokowi?
Polisi Kawal Ratusan Buruh ke Jakarta Pagi Ini

Timboel menjelaskan kondisi ini makin dipersulit dengan macetnya Pengadilan Hubungan Industrial. "Kami mendorong DPR untuk serius, Desember itu tinggal empat bulan lagi dan sebentar lagi Dewan akan reses. Lalu bagaimana nasib kami?" katanya.

DINI PRAMITA

Berita terkait

Partai Buruh Dukung Demonstrasi Tolak Kenaikan UMP 2024 di Bawah 15 Persen di Berbagai Daerah

15 Desember 2023

Partai Buruh Dukung Demonstrasi Tolak Kenaikan UMP 2024 di Bawah 15 Persen di Berbagai Daerah

Partai Buruh menilai kenaikan UMP 2024 tak sesuai dengan biaya hidup di DKI Jakarta menurut data BPS yang mendekati angka Rp 15 juta per bulan

Baca Selengkapnya

Buruh Gelar Aksi Hari Ini, Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen dan Stop Perang Israel - Hamas

27 Oktober 2023

Buruh Gelar Aksi Hari Ini, Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen dan Stop Perang Israel - Hamas

Partai Buruh mengusung dua tuntutan yakni kenaikan upah minimum 2024 sebesar 15 persen dan hentikan perang Israel - Hamas.

Baca Selengkapnya

Mulai Pekan Depan, Ratusan Ribu Buruh di 38 Provinsi akan Demo Bergantian Tolak UU Cipta Kerja

24 Mei 2023

Mulai Pekan Depan, Ratusan Ribu Buruh di 38 Provinsi akan Demo Bergantian Tolak UU Cipta Kerja

Ratusan ribu buruh dari berbagai wilayah akan melakukan aksi demonstrasi untuk menolak Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja atau omnibus law.

Baca Selengkapnya

Ada Demo Buruh, Polisi Tutup Jalan di Patung Kuda Arah Harmoni

14 Januari 2023

Ada Demo Buruh, Polisi Tutup Jalan di Patung Kuda Arah Harmoni

Polda Metro Jaya melakukan penutupan jalan di Kawasan Patung Kuda arah Harmoni pada pagi ini pukul 8.35 WIB imbas rencana demo buruh

Baca Selengkapnya

Buruh Tolak Penetapan UMP: Ada 5 Poin Sorotan dan Ancam Demo Besar

29 November 2022

Buruh Tolak Penetapan UMP: Ada 5 Poin Sorotan dan Ancam Demo Besar

Sebelumnya, 33 gubernur telah mematok kenaikan UMP 2023 yang berlaku mulai 1 Januari. Banten, misalnya, menetapkan UMP pada 2023 naik 6,4 persen.

Baca Selengkapnya

Buruh Tuntut Kepala BPOM dan Menkes Mundur Buntut Kasus Gagal Ginjal: Tidak Punya Feeling dan Insting

28 Oktober 2022

Buruh Tuntut Kepala BPOM dan Menkes Mundur Buntut Kasus Gagal Ginjal: Tidak Punya Feeling dan Insting

Buruh menuntut pemerintah bertanggung jawab atas masalah kasus gagal ginjal akut yang menimpa sejumlah anak di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Partai Buruh Menyatakan Lima Tuntutan Atas Tragedi di Stadion Kanjuruhan

2 Oktober 2022

Partai Buruh Menyatakan Lima Tuntutan Atas Tragedi di Stadion Kanjuruhan

Partai Buruh menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban jiwa dan korban luka seusai tragedi di Stadion Kanjuruhan.

Baca Selengkapnya

Tolak Kenaikan Harga BBM, Puluhan Ribu Buruh Akan Terus Demo hingga Puncaknya 4 Oktober

17 September 2022

Tolak Kenaikan Harga BBM, Puluhan Ribu Buruh Akan Terus Demo hingga Puncaknya 4 Oktober

Serikat buruh akan kembali menggelar aksi tolak kenaikan harga BBM hingga 4 Oktober mendatang. Jika tidak digubris, mereka mengancam mogok nasional.

Baca Selengkapnya

1.231 Personel Gabungan Disiagakan dalam Demo Buruh Hari Ini

6 September 2022

1.231 Personel Gabungan Disiagakan dalam Demo Buruh Hari Ini

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, mengatakan demo buruh serentak menolak kenaikan harga BBM dilakukan di 34 provinsi

Baca Selengkapnya

Buruh Akan Demo di DPR pada 6 September Respon Kenaikan Harga BBM

3 September 2022

Buruh Akan Demo di DPR pada 6 September Respon Kenaikan Harga BBM

Buruh akan demo serentak 6 September 2022, respon kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya