IPB Larang Kendaraan BBM Masuk Kampus Dramaga

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Selasa, 1 September 2015 15:24 WIB

Gedung Andi Hakim Nasoetion kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Dramaga, Bogor, Jawa Barat. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Bogor - Institut Pertanian Bogor (IPB) melarang semua kendaraan dengan bahan bakar minyak beraktivitas dan berkeliaran di kawasan kampus IPB Dramaga. Pelarangan tersebut bertujuan untuk menjadikan IPB menjadi Green Campus.

"Peluncuran pelarangan semua kendaraan dengan BBM beraktivitas di IPB dan digantikan dengan kendaraan ramah lingkungan ini dimulai 1 September 2015, bersamaan dengan Dies Natalis IPB ke-52," kata Ketua Dies Natalis IPB ke-52 Meika Syahbana Rusli.

Meika, yang juga menjabat sebagai Direktur PT Life Science and Technology (anak perusahaan IPB), menambahkan, pelaksanaan uji coba pelarangan kendaraan BBM beraktivitas di lingkungan kampus IPB Dramaga tersebut dilakukan selama satu bulan, pada 1-30 September mendatang. "Untuk pelaksanaannya, kebijakan pelarangan semua kendaraan BBM di kampus IPB Dramaga ini baru dilakukan pada 1 Oktober mendatang," ujarnya.

Nantinya semua kendaraan milik dosen, karyawan, tamu, dan mahasiswa IPB yang akan masuk dan beraktivitas di dalam lingkungan kampus IPB Dramaga bisa dititipkan di lokasi parkir yang sudah disediakan oleh IPB. "Ada tiga lokasi parkir untuk menampung kendaraan, dua lokasi di depan IPB dan satu lokasi parkir di belakang IPB," tuturnya.

Menurut dia, untuk melakukan aktivitas di seputar kampus, IPB menyediakan sepeda sebanyak 1.500 unit, 44 mobil listrik, dan 20 unit bus dengan bahan bakar gas. Semua mahasiswa bisa menyewa sepeda-sepeda tersebut untuk beraktivitas di dalam kampus dan menggunakan bus serta mobil listrik yang sudah disediakan dengan membayar ongkos secara elektronik. "Untuk dosen dan karyawan gratis karena kami melayani, dan mahasiswa plus tamu terkena retribusi atau ongkos karena mereka yang mendapat pelayanan," ucapnya.

Sebagai alat pembayaran menggunakan fasilitas tersebut, IPB bekerja sama dengan BNI untuk menyediakan kartu elektronik sebagai alat pembayaran. "Nanti hanya tinggal tap atau ditempelkan kartu elektronik tersebut saat naik kendaraan atau sewa sepeda. Namun kami masih menggodok besaran tarif yang akan diberlakukan," katanya.

M. SIDIK PERMANA

Berita terkait

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

4 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

4 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

6 hari lalu

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

Selain IPB, ada beberapa kampus favorit di dalam negeri maupun luar negeri tujuan beasiswa LPDP tahun lalu yang bisa dijadikan referensi.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

10 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

11 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

12 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

14 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

16 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Menantu Jokowi dari Wali Kota Medan Niat Maju ke Pilgub Sumut 2024, Berikut Karier Politik dan Usaha Bobby Nasution

16 hari lalu

Menantu Jokowi dari Wali Kota Medan Niat Maju ke Pilgub Sumut 2024, Berikut Karier Politik dan Usaha Bobby Nasution

Wali Kota Medan, Bobby Nasution akan mengambil formulir Pilgub Sum dari partai-partai, kecuali PDIP. Menantu Jokowi ini lulusan mana?

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

25 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya