Uang Kerohiman Warga Waduk Pluit Bisa Dinegosiasi, Ditilep?  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 25 September 2015 19:35 WIB

Sejumlah warga mengangkut barang yang layak pakai saat membongkar rumahnya sendiri saat penggusuran untuk normalisasi waduk Pluit, Jakarta, Selasa 13 Januari 2015. Alat berat ikut dikerahkan dalam proses penertiban tersebut, diharapkan normalisasi waduk ini dapat mengurangi dampak banjir di Jakarta. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Warga yang tinggal di bantaran Waduk Pluit, Jakarta Utara mengaku mendapat ganti rugi relokasi berupa uang kerohiman dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Padahal selama ini, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan tak pernah ada uang ganti untuk warga yang direlokasi dari bantaran waduk ke rumah susun.

Satu di antara warga bantaran Waduk Pluit yang direlokasi adalah Wahyuni, 32 tahun. Wahyuni mengaku mendapat uang kerohiman dari pemerintah senilai Rp 10 juta. Uang itu dia peroleh dari hasil negosiasi dengan petugas berseragam PNS DKI yang mendatangi rumahnya sebelum digusur dan pindah ke Rumah Susun Marunda.

"Mereka datangnya sok baik-baik, tapi kemudian mengajak tawar-menawar uang kerohiman," ujar Wahyuni kepada Tempo, Jumat 25 September 2015. Wahyuni kemudian membeberkan hampir semua orang yang direlokasi mendapat uang kerohiman. Namun setiap kepala keluarga mendapat nominal yang berbeda-beda.

Wahyuni mendapat Rp 10 juta karena ngotot tinggal di area Waduk Pluit. Sedangkan ada juga tetangganya yang mendapat uang kerohiman dengan angka jauh di bawahnya. Wahyuni kemudian menggunakan uang kerohiman itu untuk modal usaha dan biaya perbaikan di tempat tinggalnya di rumah susun Marunda. "Kalau tidak berani membatah, ya cuma dapat Rp 2 juta," katanya.

Penerima uang kerohiman lainnya, Royani 57 tahun, mengaku hanya mendapat Rp 2 juta sebelum relokasi warga Kali Gendong, Waduk Pluit. Kata dia sebagian besar tetangganya saat itu juga mendapatkan uang kerohiman, namun nilainya sekitar Rp 4-10 juta.

Royani kecewa setelah mengetahui ada tetangganya yang mendapat uang kerohiman lebih tinggi. Padahal, menurut Royani, rumahnya yang sudah digusur nilainya sama dengan tetangganya. "Tetangga saya ada yang dapat Rp 10 juta," ujar dia.

Sementara itu, sejumlah warga di Kali Gendong yang belum direlokasi, seperti di kawasan RT 19, RW 16, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara menyatakan masih menunggu dipindahkan ke rusun. Mereka juga berharap mendapat uang kerohiman. "Katanya sih nanti dapat (uang kerohiman)," kata Iswandi, warga setempat saat dikunjungi Tempo.

Camat Penjaringan, Yani Wahyu Purwoko menegaskan tak ada uang kerohiman bagi warga di bantaran Waduk Pluit yang direlokasi ke rusun. "Tidak ada uang kerohiman, kalau diganti rusun, iya," ucap Yani. "Enggak ada itu bahasa-bahasa kerohiman."

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

15 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

17 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

18 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

24 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

26 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

35 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

37 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

39 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

39 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

39 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya