TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepala Polres Jakarta Utara, Komisaris Besar Polisi Dede Suryana mengungkapkan, Agus Ramli Nurjana (52), tersangka anggota sindikat uang palsu ditangkap di terminal bus Tanjung Priok, Selasa (6/12). Penangkapan itu berawal dari informasi adanya pembuatan uang palsu di sebuah rumah Cilembu, Bogor. Anggota intelijen segera menyamar dan memesan uang palsu Rp 2,5 juta seharga Rp 1 juta. Polisi yang menyamar itu oleh Agus yang bertugas sebagai kurir sindikat diminta menemuinya di Stasiun Kota. Tapi tempat pertemuan kemudian diubah ke Terminal Kampung Rambutan, dan akhirnya Agus meminta di terminal bus Tanjung Priok. Akhirnya, Agus dibekuk di dalam bus. Ia terbukti membawa uang palsu sebanyak Rp 2,9 juta dalam pecahan Rp 100 ribu baru, dan US$ 200 uang palsu dalam pecahan US$ 100.Agus, pensiunan guru SD di Bogor mengaku gelap mata melakukan hal itu. "Saya dijanjikan Rp 200 ribu," katanya. Dia menjadi anggota sindikat uang palsu setelah dikenalkan oleh Endang, warga Depok, kepada Cecep. "Cecep adalah salah satu orang penting di sindikat," kata Dede. Bila Cecep bisa ditangkap, Dede memperkirakan akan bisa mengungkap jaringan pemalsu uang yang berjumlah miliaran rupiah. Jaringan itu diperkirakan sudah beroperasi selama bertahun-tahun. Ibnu Rusydi