Pelaku Kekerasan Anak? Hati-hati, Pelakunya Sering Orang Dekat
Editor
Grace gandhi
Sabtu, 10 Oktober 2015 05:29 WIB
TEMPO.CO , Depok: Komisi Perlindungan Anak Indonesia menyatakan bahwa negara ini sudah lampu merah bahaya kejahatan terhadap anak. Sebabnya, kejahatan terhadap anak terus terjadi.
"Kekerasan, pembunuhan, pornografi, eksploitasi seksual anak, eksploitasi ekonomi bahkan anak juga menjadi obyek yang diperdagangkan," kata Wakil Ketua KPAI Susanto, dalam siaran persnya, Jumat, 9 Oktober 2015.
Dalam banyak kasus, menurut Susanto, pelaku kejahatan terhadap anak, seringkali dilakukan oleh orang dekat. Fatalnya, orangtua yang seharusnya menjadi pelindung utama bagi anak, seringkali justru menjadi pelaku.
Tak sedikit orang tua yang mengeksploitasi anak untuk kepentingan ekonomi sesaat bahkan pelaku kekerasan lain. Selain itu, tak sedikit guru yang seharusnya menjadi figur panutan, dalam banyak kasus justru menjadi pelaku kekerasan terhadap peserta didik.
Ironisnya, tambah Susanto, sebagian guru masih memandang bahwa asalkan tujuannya baik, pendekatan kekerasan dilazimkan dalam proses pendidikan. "Contohnya, kakak kelas, rekan sekolah yang seharusnya menjadi mitra belajar, dalam banyak kasus menjadi pelaku bullying," ujarnya.
Menurut Susanto, ini merupakan fakta anomali di masyarakat yang perlu mendapat atensi semua elemen masyarakat. "Kita harus bergandengan tangan untuk mencegah semakin banyak korban," tuturnya.
IMAM HAMDI