Anak Bunuh Ayah di Koja, Ibu Pernah Dipukul Pakai Balok
Editor
MC Nieke Indrietta Baiduri
Minggu, 11 Oktober 2015 18:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wadirso, 45 tahun, warga RT 001, RW 009, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara mengatakan Sumirta, 35, pria yang diduga membunuh ayahnya sendiri pernah menganiaya sang ibu sebelumnya.
Sumirta ditangkap oleh dua anggota Buru Sergap (Buser) saat sedang berada di dalam Masjid Al-Hikmah, Sabtu 10 Oktober 2015, sekitar pukul 15.30. Ia dituding membunuh ayah kandungnya, Hasanudin ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya RT 004, RW 011, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Sabtu 10 Oktober 2015. Pria berusia 70 tahun ini tewas dengan luka seperti bekas gorokan di leher. Jasad Hasanudin pertama kali ditemukan oleh anak kedelapannya, Nining, 22 tahun.
Menurut Wadirso, Sumirta pun kerap berbuat kasar pada ibunya. Bahkan kepala ibunya, pernah dihantam dengan menggunakan balok oleh pria lulusan Sekolah Menengah Kejuruan itu. "Walaupun ibunya sering dianiaya, tapi dia tak pernah melaporkan Sumirta pada polisi," katanya, Minggu 11 Oktober 2015.
Baca juga:
Ibu-Anak Dibunuh di Cakung, Kapolres Blusukan ke TKP
Kisah Kapolri Badrodin Haiti Dipukul Gesper Bapaknya
Sementara itu, Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Umum Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara belum bisa menyimpulkan apakah Sumirta benar mengalami gangguan kejiwaan. "Akan kami sampaikan hasil penyidikannya besok, Senin, 12 Oktober 2015," tuturnya saat dihubungi Tempo.
Namun jika berdasarkan hasil tes kejiwaan Sumirta dinyatakan sehat, pria lulusan Sekolah Menengah Kejuruan itu bisa dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan. Dari penangkapan tersebut polisi menyita sebilah pisau dapur yang diduga digunakan oleh Sumirta untuk membunuh ayahnya.
Hasanudin ditemukan tewas bersimbah darah kemarin di rumahnya RT 004, RW 011, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara. Pria berusia 70 tahun ini tewas dengan luka seperti bekas gorokan di leher. Jasad Hasanudin pertama kali ditemukan oleh anak kedelapannya, Nining, 22 tahun.
Saat ini, rumah Hasanudin dipasangi garis polisi. Tak hanya di depan rumah, pada dapur rumah dua lantai tersebut pun telah dipasangi garis polisi. Warga sekitar pun masih memadati rumah yang dihuni oleh Hasanudin dan tiga anaknya itu. Istri Hasanudin dan anak-anaknya tengah berada di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, untuk memakamkan Hasanudin. "Hasanudin memang berasal dari Cilamaya," tutur Wadirso.
GANGSAR PARIKESIT
Video Kasus-Kasus Pembunuhan: