40 Persen Toilet SD di Depok Tak Sehat, Ini Penyebabnya
Editor
Eko Ari Wibowo
Selasa, 13 Oktober 2015 15:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan menemukan 40 persen toilet sekolah dasar tidak layak. Penyebabnya, saat melakukan pembangunan, sekolah tidak menerapkan konsep sehat. Total di Depok ada 275 SD negeri dan 125 SD swasta.
Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Depok Sukanda telah melakukan random sampling sekolah sehat di Depok. Setiap kecamatan ada satu sekolah yang diikutkan dalam lomba kesehatan tersebut.
"Untuk toilet SMP dan SMA sudah lumayan baik," kata Sukanda, Selasa, 13 Oktober 2015.
Ia menuturkan jumlah toilet di sejumlah SD tidak sesuai dengan jumlah siswa yang ada. Banyak SD di Depok hanya memiliki dua toilet untuk enam kelas. Idealnya, kata dia, setiap sekolah harus menyediakan toilet sesuai dengan kapasitas siswanya. Setiap satu toilet menampung 20 siswa.
Namun, sekolah negeri biasanya setiap toilet menampung 40 siswa. "Idealnya satu kelas satu toilet," ucapnya.
Ditambah, tidak ada petugas yang membersihkan toilet. Toilet yang tidak layak mempunyai indikator seperti tidak tersedianya sabun, kotor, airnya tidak lancar, dan konstruksinya tidak baik. Toilet seperti ini yang banyak ditemukan di SD dan madrasah ibtidaiah di Depok.
Menurut Sukanda, dampak dari toilet tidak layak ini langsung berpengaruh kepada siswanya. Seperti gairah belajar kurang semangat, personal hygiene siswa jadi tidak sehat.
"Misalnya, setelah dari toilet siswa tidak membilas tangan dengan sabun,” ucapnya.
Ke depan, kata Sukanda, Dinas Pendidikan harus memiliki konsep toilet sehat dalam pembangunan gedung sekolah. Setiap sekolah juga harus mempunyai program sekolah sehat. "Kalau sekolah dan guru sudah menjalankan dan mempunyai program sekolah sehat, dengan sendirinya anak-anak SD akan ikut," ucapnya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1429/Menkes/ SK/ XII/ 2006 Tentang Pedoman Penyelenggaran Kesehatan Lingkungan Sekolah menyebutkan beberapa poin standardisasi kesehatan toilet. Pertama letak toilet harus terpisah dari ruang kelas, UKS, ruang guru, perpustakaan, ruang bimbingan, dan konseling. Kedua, tersedia toilet yang terpisah antara laki-laki dan perempuan.
Ketiga, proposi jumlah WC adalah satu WC untuk 40 siswa dan satu WC untuk 25 orang siswi. Keempat, toilet harus dalam keadaan bersih. Kelima, lantai toilet tidak ada genangan air. Keenam, tersedia lubang penghawaan yang langsung berhubungan dengan udara luar. Ketujuh, bak penampung air harus tidak menjadi tempat perindukan nyamuk.
IMAM HAMDI