Kekerasan di Sekolah, SD Montessori Emoh Bertanggung Jawab?  

Reporter

Selasa, 20 Oktober 2015 16:57 WIB

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. TEMPO/Ary Setiawan

TEMPO.CO, Tangerang - Jefri Santoso, kuasa hukum ASP, siswa kelas I Sekolah Dasar Montessori, Gading, Serpong, Kabupaten Tangerang, yang menjadi korban penganiayaan teman sekolahnya, menuding pihak sekolah sejak awal tak punya itikad baik menyelesaikan masalah dugaan kekerasan antarsiswa ini." Mereka lari dari tanggung jawab," kata Jefri, Selasa 20 Oktober 2015.

Menurut Jefri, dengan kapasitas guru yang mereka miliki, sekolah Montessori semestinya bisa memberikan solusi atas persoalan yang terjadi di lingkungan sekolah. "Sekolah adalah tempat orang tua menitipkan anaknya, jadi kalau terjadi apa-apa dengan anak di lingkungan sekolah ya sekolah harus bertanggung jawab," katanya.

Tapi, kata Jefri, sejak awal pihak sekolah terkesan tidak peduli dengan laporan orang tua ASP yang telah tiga kali melaporkan perilaku siswa M yang selalu mengusik anaknya. "Karena sebelum tindakan kekerasan ini terjadi, orang tua telah melapor tapi sekolah terkesan tidak melakukan apa-apa," katanya.

Belakangan, kata Jefri, sekolah malah melaporkan orang tua ASP ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik. "Masak orang tua melapor anaknya dianiaya, sekolah malah ngajak perang, dengan cara itu sekolah sudah menunjukkan kapasitasnya seperti apa," kata Jefri.

Wakil Kepala Sekolah Dasar Montessori Junita Manurung tetap membantah ada kekerasan di sekolahnya. "Tidak pernah terjadi, itu mengada-ada," katanya.

ASP diduga menjadi korban penganiayaan teman sekolah berbeda kelas bernama M. M menendang dada dan kemaluan Bocah 6 tahun hingga mengalami pembengkakan. ASP sempat mengalami demam tinggi dan dirawat di rumah sakit pada 22-27 September 2015.

Menurut Junita, sekolah telah berupaya menelusuri dugaan tindakan kekerasan di sekolah tersebut. "Tapi memang tidak ada," katanya. Sekolah, kata dia, juga telah berulang kali mencoba menemui ASP dan orang tuanya. "Tapi ditolak," kata Junita. Bahkan, ketika sekolah ingin menjenguk ASP di Rumah Sakit Saint Carolus, Gading, Serpong, ditolak rumah sakit.

Yessy Caroline, ibu ASP, mengatakan pascapenganiayaan, putra tunggalnya itu mengalami trauma berat. "Melihat suster saja histeris, dengan pertimbangan psikis anak saya, untuk sementara dia tidak boleh ditemui siapa pun," katanya.

JONIANSYAH HARDJONO

Berita terkait

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

26 hari lalu

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.

Baca Selengkapnya

Koneksikan Akses ke PIK 2 dengan Jalan Pesisir Utara, Kabupaten Tangerang Gelontorkan Dana Rp 40 Miliar

35 hari lalu

Koneksikan Akses ke PIK 2 dengan Jalan Pesisir Utara, Kabupaten Tangerang Gelontorkan Dana Rp 40 Miliar

Pada 2023, anggaran Rp 30 miliar telah digelontorkan untuk peningkatan kapasitas jalan penghubung wilayah Utara Kabupaten Tangerang dengan PIK 2.

Baca Selengkapnya

PIK 2 Jadi Proyek Strategis Nasional, Kabupaten Tangerang Siapkan Sistem Jaringan Jalan Baru

35 hari lalu

PIK 2 Jadi Proyek Strategis Nasional, Kabupaten Tangerang Siapkan Sistem Jaringan Jalan Baru

PIK 2 merupakan pengembang yang akan membangun kawasan reklamasi seluas 9.000 hektar di wilayah Kabupaten Tangerang.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut di PIK 2, Pajero Seruduk Mobil Towing di Jembatan Tokyo hingga 2 Orang Tewas dan 3 Luka-luka

39 hari lalu

Kecelakaan Maut di PIK 2, Pajero Seruduk Mobil Towing di Jembatan Tokyo hingga 2 Orang Tewas dan 3 Luka-luka

Insiden kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan satu sekuriti dan sopir mobil towing meninggal itu terjadi di arah Apartment Tokyo PIK 2.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis yang Diusung Prabowo-Gibran Sudah Digelar di Tangerang, Ini Penjelasan Airlangga

29 Februari 2024

Makan Siang Gratis yang Diusung Prabowo-Gibran Sudah Digelar di Tangerang, Ini Penjelasan Airlangga

Menurut Airlangga, simulasi program makan siang gratis tak menjadi persoalan meski belum diputuskan oleh Kabinet Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Cek Simulasi Makan Siang Gratis di Tangerang, Airlangga: Bergizi dan Higienis Rp 15 Ribu

29 Februari 2024

Cek Simulasi Makan Siang Gratis di Tangerang, Airlangga: Bergizi dan Higienis Rp 15 Ribu

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebut simulasi makan siang gratis di SMPN 2 Curug, Kabupaten Tangerang berasal dari anggaran Dinas Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Pencurian 60 Karung Beras Seberat 3 Ton, Pemilik Toko Rugi Jutaan Rupiah

27 Februari 2024

Pencurian 60 Karung Beras Seberat 3 Ton, Pemilik Toko Rugi Jutaan Rupiah

Pencurian di toko agen beras itu menyebabkan korban mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.

Baca Selengkapnya

Pemkab Tangerang Gelar Operasi Pasar Beras Murah

15 Februari 2024

Pemkab Tangerang Gelar Operasi Pasar Beras Murah

Untuk mengendalikan harga khususnya komoditi beras.

Baca Selengkapnya

Kepala Desa Ditahan Karena Tilep Uang Pembelian Tanah Warga BSD

19 Januari 2024

Kepala Desa Ditahan Karena Tilep Uang Pembelian Tanah Warga BSD

Polres Kota Tangerang Selatan membekuk Kepala Desa Tabun, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang. yang diduga lakukan penipuan dan penggelapan.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Pembangunan Flyover Cisauk, Dibiayai APBD Kabupaten Tangerang Rp 200 Miliar

10 Januari 2024

Cerita di Balik Pembangunan Flyover Cisauk, Dibiayai APBD Kabupaten Tangerang Rp 200 Miliar

Flyover Cisauk diklaim sebagai proyek jembatan layang pertama di Indonesia yang seluruhnya dibiayai oleh pemerintah daerah.

Baca Selengkapnya