Ahok Kirim Utusan untuk Penuhi Panggilan DPRD Bekasi  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Jumat, 23 Oktober 2015 13:24 WIB

Pemulung mengais sampah di areal Adang, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantar Gebang, Bekasi, 12 Mei 2015. Sesuai dengan MoU antara Pemkot Bekasi dengan Pemprov DKI Jakarta, setiap dua tahun sekali akan ada kenaikan tipping fee bagi warga di sekitar TPST Bantar Gebang. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menolak datang jika dipanggil DPRD Bekasi terkait dengan pengangkutan sampah ke Bantargebang. "Silakan saja, hak DPRD untuk memanggil. Tapi ngapain saya datang," katamya.

Ahok, sapaan akrab Basuki, mengatakan akan mengirim orang lain untuk memenuhi panggilan tersebut. "Kami kirim kepala dinas kebersihan atau wali kota atau apa," katanya di Balai Kota pada Jumat, 23 Oktober 2015.

Ahok mengatakan tuntutan pemerintah Bekasi terhadap pelanggaran perjanjian pengiriman sampah ke Bantargebang seharusnya ditujukan ke pihak pengelola, yaitu PT Godang Tua Jaya. Pemerintah Bekasi mengatakan jenis truk sampah yang masuk ke Bekasi tidak sesuai dengan perjanjian. "Kalau soal pelanggaran truk, ya tangkap saja, bukan truk saya kok, truk swasta begitu," ujarnya.

Selain itu, rute dan waktu pengiriman sampah turut dikritik. Dalam perjanjian antara Pemerintah Kota Bekasi dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, truk sampah dari Jakarta seharusnya melewati Jalan Transyogi menuju Bantargebang. Namun truk ditemukan melewati jalur lain, yaitu Jalan Cipendawa Baru, Kelurahan Bojong Menteng, Rawa Lumbu. Truk juga dijumpai mengirim sampah pada pagi hari. "Sudah ada di peringatannya," ucap Ahok.

Ahok mengatakan sudah memberikan surat peringatan pertama kepada PT Godang Tua Jaya. Rencananya, surat kedua dan ketiga segera menyusul. "Sesuai dengan prosedur, harus tunggu 105 hari untuk surat kedua," tuturnya. Pemerintah Jakarta memang berniat memutus kontrak dengan perusahaan yang kontraknya hingga 2023 tersebut.

Ahok mengaku curiga terhadap perusahaan tersebut. Pasalnya, selama ini sudah banyak biaya digelontorkan tapi masalah sampah tak kunjung selesai. "Angkut sampah ke darat dia minta tambahan Rp 400 miliar, sewa mobil sampah Rp 400 miliar, dan untuk membuangnya ke Bantargebang, ke tanah kami, Rp 400 miliar lagi melayang," kata Ahok. Terhitung sudah Rp 1,2 triliun kerugian yang dialami Jakarta.

Ahok mengakui memang banyak masalah dengan pengelolaan sampah. Jumlah truk pernah diklaim tak cukup. Setelah diberikan dana, tak kunjung juga dibeli. "Bohong saja, maunya sewa melulu," katanya. Ia juga mendapat laporan tak cukup operator untuk menjalankan alat berat, belum lagi masalah bahan bakar yang kurang. "Jadi ini tuh memang banyak mafia di sini," ujarnya.

Sebagai solusi, ia menawari Pemerintah Kota Bekasi menerima dana pengelolaan sampah. Dana tersebut akan dimasukkan ke APBD. "Lebih adil kan, Anda bisa menolong rakyat Anda karena dapat uang yang masuk resmi ke APBD," ujarnya. Pengalihan dana juga bisa mengurangi kemungkinan oknum pemerintah Bekasi untuk "bermain" dengan PT Godang Tua Jaya.

VINDRY FLORENTIN

Baca juga:

Skandal Suap: Terkuak, Ini Cara Dewie Limpo Bujuk Menteri
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah 7 Fakta Mencengangkan

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

39 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

39 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

53 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

57 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya