Skema Ahok jika Mengelola Sampah Sendiri

Reporter

Editor

Bagja

Rabu, 28 Oktober 2015 10:00 WIB

Pemulung mengangkat sampah hasil mencari di areal Adang, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantar Gebang, Bekasi, 12 Mei 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginginkan pemerintah mengelola sampah sendiri, bukan diserahkan kepada swasta seperti di Bantar Gebang oleh PT Godang Tua Jaya. “Saya mau bicarakan dengan Wali Kota Bekasi,” kata Basuki alias Ahok seperti dimuat Koran Tempo edisi Rabu, 28 Oktober 2015.

Karena itu Ahok akan merevisi perjanjian dengan Godang Tua. Salah satu opsi dalam revisi perjanjian itu berisi kemungkinan Pemerintah Kota Bekasi, pemilik wilayah Bantar Gebang, mengelola sampah dari Ibu Kota.

Soalnya, berdasarkan laporan Badan Pemeriksa Keuangan ada beberapa klausul perjanjian yang tak terealisasi oleh Godang Tua, sehingga perusahaan itu dianggapnya wanprestasi. Padahal selama ini pemerintah DKI menyetorkan uang sebesar Rp 400 miliar setiap tahun kepada Godang Tua untuk mengurus sampah Jakarta.

Ahok berujar akan lebih bermanfaat jika duit itu disetorkan kepada Pemerintah Kota Bekasi serta masuk dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah sebagai kompensasi pengelolaan sampah DKI. “Dananya bisa untuk membangun rumah susun, pelayanan kesehatan, sekolah,” ujarnya.

Pengalihan dana tipping fee ke APBD Kota Bekasi, kata Ahok, bisa menghemat Rp 100-200 miliar. Ia mantap mengakhiri kerja sama dengan Godang Tua. Setelah surat peringatan pertama dilayangkan pada 25 September lalu, perusahaan itu diberi waktu 105 hari kerja untuk menjawabnya.

Jika tak ada respons, DKI bakal mengirim surat peringatan kedua, ketiga, seusai dengan prosedur hingga kontrak diputus.

Direktur Utama PT Godang Tua Jaya Rekson Sitorus tak mempersoalkan jika pemerintah DKI memutus kerja sama, asalkan sesuai dengan aturan main dalam perjanjian. Menurut dia, tidak ada pelanggaran kontrak kerja sebagaimana dituduhkan pemerintah.

Adapun Managing Director PT Godang Tua Jaya Douglas Manurung berujar perusahaan telah berinvestasi Rp 700 miliar dan kedua pihak terikat kontrak selama 15 tahun. “Enggak gampang (memutus kontrak), terlebih investasi ini juga berkaitan dengan teknologi, sosial, lingkungan, finansial,” ujarnya.

Sementara Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menilai tak mungkin mengelola Bantar Gebang. “Karena kami tidak mengurus DKI Jakarta,” katanya. Pemerintah Bekasi, kata Rahmat, punya keterbatasan lantaran pengelolaan harus dengan teknologi tinggi.

VINDRY FLORENTIN | LINDA HAIRANI | DIKO OKTARA | ADI WARSONO

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

2 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

4 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

33 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

33 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

48 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

51 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

52 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

52 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

57 hari lalu

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

14 Februari 2024

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.

Baca Selengkapnya