TEMPO.CO, Jakarta - Hampir 9 juta penduduk Jakarta tak memiliki pembuangan air kotoran khusus. Mayoritas membuang limbah biologis dan kimiawi ke dalam septic tank konvensional atau secara terbuka di kali.
Jika pembuangan limbah dengan cara ini dibiarkan terus, air akan meresap ke tanah. Walhasil, air tanah tercemar. “Selama ini penduduk merasa aman karena septic tankmereka tak pernah penuh dan disedot,” kata pelaksana tugas Direktur Utama Perusahaan Daerah Pengolahan Air Limbah Jakarta, Junifer Panjaitan seperti dimuat Koran Tempo edisi Jumat, 30 Oktober 2015.
VIDEO: Jakarta Sulit Air Bersih, Ahok: Olah Air Limbah
Menurut Junifer, baru 4 persen atau 535 ribu penduduk Jakarta yang terlayani jaringan pipa pengolahan air limbah di Waduk Setiabudi, Jakarta Selatan. “Air olahan di instalasi ini bisa dipakai untuk sumber air kedua, untuk penyiraman tanaman atau air pencucian industri,” kata Junifer.
Pemerintah DKI Jakarta menargetkan jaringan pipa air limbah terkoneksi dengan semua rumah pada 2022. Kepala Badan Perencanaan Daerah Jakarta Tuty Kusumawati mengatakan DKI berencana membuat 14 zona pengolahan air limbah (sewerage system) lewat perpipaan.
Selain menekan tingkat pencemaran, pengolahan ini akan meningkatkan sumber air baku Jakarta. “Olahan air limbah jadi air baku, lalu diolah jadi air bersih,” kata Tuty.
BACA: Wagub Djarot: Jakarta Harus Olah Air Limbah Jadi Air Baku
Dua tahun mendatang, pemerintah akan membangun pengelolaan air limbah di Muara Angke, Pulogebang, Waduk Sunter, Kamal Pegadungan, dan Marunda. Pada 2017-2018, pembangunan dilanjutkan di Rorotan, Waduk Ulujami, Ragunan, Waduk Kampung Dukuh, dan Ceger. Tempat pengelolaan terakhir akan dibangun dalam skema kerja sama dengan Japan International Corporate Agency pada 2019, yaitu di Pluit dan Duri Kosambi.
Total biaya pembangunan mencapai Rp 70 triliun. Tuty merencanakan penggunaan ampas pengolahan limbah sebagai bahan energi listrik dan panas.
Kepala Dinas Tata Air Jakarta Tri Joko Sri Margianto mengatakan ada yang salah dengan siklus pemakaian air baku selama ini. Masyarakat terlalu bergantung pada ketersediaan air baku dari perpipaan dan air tanah.
BACA: Ahok: Perumahan Saya Mewah, Tapi Buang Limbah ke Laut
Mereka hanya diwajibkan membayar tagihan berlangganan air bersih tanpa diajak bertanggung jawab terhadap limpahan air kotoran sehari-hari. “Kesadaran masyarakat terhadap pembuangan air limbah rendah, tidak seperti di luar negeri,” kata dia.
Di negara tetangga, kata Joko, setiap penduduk ditarik pajak air limbah. Air tersebut dikelola bersamaan dengan sumber air bersih.
PUTRI ADITYOWATI
Berita terkait
Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP
3 hari lalu
Eriko PDIP mengungkap masih ada 2 nama lain yang masuk bursa calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Siapa mereka?
Baca SelengkapnyaAhok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?
3 hari lalu
PDIP menyatakan bisa saja terjadi kejutan dalam bursa bakal calon Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan
3 hari lalu
PDIP menyebutkan ada 8 nama seperti Tri Rismaharini hingga Basuki Tjhaja Purnama atau Ahok masuk ke dalam Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?
3 hari lalu
PDIP mengatakan Ahok masuk radar untuk Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaIngin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup
4 hari lalu
Afa mengatakan keikutsertaannya dalam Pilkada Belitung Timur terinspirasi dan diklaim mendapat dukungan dari Ahok.
Baca SelengkapnyaAdik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024
4 hari lalu
Adik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fifi Lety Indra menyatakan siap maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Belitung Timur 2024.
Baca SelengkapnyaPilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil
5 hari lalu
Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar
Baca SelengkapnyaSandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU
7 hari lalu
Ahok-Anies santer disebut bakal disandingkan dalam Pilgub DKI. Namun, duet keduanya bakal melanggar UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaAhok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya
7 hari lalu
Ini aturan yang menghambat duet Ahok-Anies di Pilgub Jakarta
Baca SelengkapnyaRespons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024
8 hari lalu
Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.
Baca Selengkapnya