Minta Fee 7 Persen Pengadaan UPS, Fahmi: Ente Bukan Hakim

Reporter

Jumat, 30 Oktober 2015 23:01 WIB

Mantan Kepala Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Selatan, Alex Usman saat tiba untuk mendengarkan pembacaan dakwaan atas dirinya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 29 Oktober 2015. Alex didakwa merugikan negara hingga Rp81,4 miliar. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta -Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Fahmi Zulfikar Hasibuan enggan menjelaskan soal dakwaan jaksa penutut pengadilan tindak pindana korupsi yang menyebut dirinya meminta fee tujuh persen dari Rp 300 miliar, total pengadaan uninterruptible power supply (UPS) kepada Alex Usman. "Ente bukan hakim," kata dia di Gedung DPRD, Jumat, 30 Oktober 2015.


Politikus Hanura ini akan menerangkan dakwaan jaksa terhadap Alex Usman itu di pengadilan nanti. Soalnya, pengadaan UPS 2014 ini sudah masuk ranah hukum. Ia pun berjanji akan datang jika jaksa memanggilnya sebagai saksi. "Sebagai warga negara yang baik saya datang," ucap kata dia.


Kamis kemarin, pengadilan Tipikor menggelar sidang perdana perkara korupsi pengadaan UPS dengan tersangka Alex Usman, bekas Kepala Seksi Pengadaan Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah, Jakarta Barat. Agenda sidang membacakan surat dakwaan jaksa penuntut umum.


Dalam dakwaannya, jaksa menyebut pengadaan UPS sudah diatur sejak awal. Indikasinya dengan sengaja mengikutsertakan sejumlah perusahaan, seperti PT Offistarindo Adhiprima, CV Istana Multimedia Center, dan PT Duta Cipta Artha, dalam proses pelelangan. Perusahaan-perusahaan ini yang belakangan menjadi pemenang lelang.


Selain itu jaksa juga menyebut Fahmi Zulfikar meminta fee sebesar 7 persen. Fahmi disebut kongkalikong dengan Alex untuk meloloskan dana pengadaan UPS sebesar Rp 300 miliar di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2014.


Advertising
Advertising

Fahmi mengaku kenal dekat dengan Alex sejak 1980. Ia berkenalan dengan Alex ketika mereka aktif di Forum Komukasi Putra Putri Purnawiran dan Putra Putri Polri. "Problemnya, siapapun bisa disebut dalam kasus ini," ucap dia.


Ketua Fraksi Partai Hanura Muhammad Ongen Sangaji hakulyakin bahwa Fahmi tak akan tersangkut korupsi pengadaan UPS. Soalnya, ia sudah diperiksa polisi dan membuat pernyataan bahwa dirinya tak terlibat. "Dia tidak satu sen pun. Clear," katanya.


ERWAN HERMAWAN

Berita terkait

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

2 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

5 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

8 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

37 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

44 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

48 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

52 hari lalu

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

4 Maret 2024

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

Meski telah meninggal dunia sebelum masa kampanye, caleg dari partai PAN, mendapatkan raihan suara terbanyak.

Baca Selengkapnya

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

2 Maret 2024

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

Penganiayaan Komisioner KPU dan perusakan Gedung DPRD Jayawijaya berawal saat massa Distrik Asotipo datang membawa alat tajam dan batu.

Baca Selengkapnya