TEMPO.CO, Jakarta - Teman satu kelas Adinda Anggia Putri di Madrasah Tsanawiyah Al-Mubarak, Irene pernah mendapatkan cerita dari Adinda bahwa dia tengah berpacaran dengan seorang anak lelaki bernama Aji Saputra siswa kelas 6 SD warga Pejompongan Indah.
Sebelum berpacaran dengan Aji, Serlli mendengar cerita Dinda berpacaran dengan seorang anak laki-laki bernama Noval atau Opang yang juga merupakan warga RT 01 Kalimati, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. "Opang juga anak kelas 6 SD," kata Irene di depan MTs Al-Mubarak, Jumat, 30 Oktober 2015.
Irene dan Serlli, rekan sebangku Adinda memang mengetahui Dinda lebih banyak berteman dengan anak laki-laki berusia lebih muda ketimbang bermain dengan anak laki seusia mereka.
Keduanya mengaku pernah mendengar Dinda mengamen di rel kereta api dekat Stasiun Karet, namun mereka tidak pernah melihat langsung aksi mengamen teman sekolahnya itu. "Cuma katanya kalau ngamen sama Opang," kata Irene.
Pada hari menghilangnya, Serlli menyampaikan Dinda tidak membawa ponsel ke sekolah, karena ponsel miliknya tengah rusak. Namun teman-teman Dinda tidak melihat keanehan pada diri temannya tersebut.
Adinda ditemukan tewas di hutan milik Perhutani di Kampung Desa Pangaur, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Sabtu 24 Oktober 2015. Mayat hanya mengenakan bra dan rok berwarna biru. Tidak jauh dari lokasi mayat ditemukan seragam batik sekolah yang diduga sengaja dibakar pelaku untuk menghilangkan jejak.