Rumah Dihalangi Tembok, Denni Lapor ke Komnas HAM!  

Reporter

Kamis, 5 November 2015 06:53 WIB

Rumah Denni Akung ditembok oleh Warga Peduli Perumahan Bukit Mas. Tak ada akses untuk keluar kecuali secuil ruang cukup untuk satu orang. TEMPO/Vindry Florentin

TEMPO.CO, Jakarta - Denni Akung melaporkan penembokan di depan rumahnya ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Denni menyesalkan ulah masyarakat yang menamakan diri Warga Peduli Perumahan Bukit Mas (WPPBM), yang membangun tembok setinggi 2 meter tepat di depan rumahnya. “Ini sudah melanggar hak asasi manusia, kami berharap Komnas HAM menyelidikinya,” kata pengacara Denni, Djalu Arya Guna, di kantor Komnas, 4 November 2015.

Rumah Denni terletak di Jalan Cakranegara, Blok E, RT 001, RW 15, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Sebelum dibeli pada Juni lalu, rumah itu merupakan milik Heru Isprianto. Saat jual-beli terjadi, menurut Denni, rumah tersebut memang sudah menghadap ke Jalan Cakranegara. Namun, Warga Peduli Perumahan Bukit Mas menilai rumah tersebut tak masuk wilayah Perumahan Bukit Mas sehingga bangunan itu seharusnya menghadap ke Jalan Mawar, yang letaknya di belakang rumah Denni.

Akibat penembokan itu, Denni hanya mendapat sedikit ruang untuk akses masuk-keluar rumah. Mobilnya yang diparkir di garasi tak bisa berkutik. “Pusing, ini sudah sangat menzalimi saya,” ujar lelaki yang bekerja di bidang teknologi informasi ini. Denni berkukuh tak ada yang keliru dengan identitas rumahnya. Berdasarkan sertifikat, surat izin mendirikan bangunan (IMB), serta lembar pajak bumi dan bangunan (PBB), tercantum rumahnya terletak di Jalan Cakranegara.

Menurut Denni, penembokan ini bukan yang pertama kali terjadi. Sehari setelah akad jual-beli terjadi Oktober bulan lalu, perkumpulan Warga Peduli itu langsung membangun tembok di depan rumahnya. Denni kemudian menghancurkan tembok tersebut. Penembokan itu kembali terjadi pada Ahad lalu saat Denni sedang tidur. Dia mengetahui proses penembokan setelah mengecek rekaman kamera CCTV. Sebelum menembok, mereka sempat mengetuk-ketuk pagar rumah Denni.

Keesokan harinya, Denni dipertemukan dengan perwakilan perkumpulan Warga Peduli dan Heru, dengan dimediasi petugas Kelurahan Pesanggrahan. Dalam pertemuan tersebut, Heru bersedia membayar Rp 200 juta, asalkan perkumpulan Warga Peduli membongkar dan tak lagi membangun tembok di depan rumah Denni. “Tapi hasilnya abu-abu, Warga Peduli Perumahan Bukit Mas tidak mengaku ingin kompensasi, tapi juga tidak menolak,” kata Djalu.

Ketua RW 15 Bintaro Lutfi Nahar menyatakan, bangunan di lahan itu dulu memang masuk ke Jalan Mawar dan berada di luar batas Perumahan Bukit Mas. Namun, pemilik rumah saat itu mengubah arah bangunannya ke Jalan Cakranegara dengan izin pengelola perumahan, PT Indo Kisar—saat ini sudah bangkrut. “Ada kompensasi juga untuk masyarakat sebesar Rp 20 juta yang masuk ke kas RW,” kata Lutfi. Sementara itu, Komnas HAM belum memberikan tanggapan atas laporan Denni.

VINDRY FLORENTIN


Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.

Baca Selengkapnya