Kepala BPK DKI Bantah Punya Lahan di TPU Pondok Kelapa

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 11 November 2015 23:00 WIB

Audiensi DPRD DKI Jakarta dengan BPK mengenai audit lahan RS Sumber Waras, di Gedung BPK, Jakarta, 2 November 2015. TEMPO/Inge Klara

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan DKI Jakarta Efdinal membantah memiliki lahan di tengah Taman Pemakaman Umum Pondok Kelapa, Pondok Kopi, Jakarta Timur. Lahan itu dikantongi oleh tiga orang yang status kepemilikannya sah.

“Saya hanya membantu mereka,” kata Efdinal saat dihubungi, Rabu, 11 November 2015.

Saat masih berstatus staf di Badan Pemeriksa Keuangan tahun 2005, Efdinal menuturkan, didatangi beberapa orang yang meminta bantuannya. Tiga orang itu merupakan penduduk sekitar Taman Pemakaman Umum Pondok Kelapa yang lahannya diurug Pemerintah DKI dan belum dibayar. Upaya pengurusan yang dimulai tahun 2001 itu buntu dan masalahnya bertambah sulit lantaran mereka buta huruf.

Kedatangan mereka berawal dari cerita di lingkup pertemanan bahwa Efdinal memahami pengurusan tanah. Ia lalu memeriksa kelengkapan dokumen kepemilikan lahan. Hasilnya, dokumen ketiganya legal dan disertai bukti pembayaran pajak bumi dan bangunan, bukti pengukuran dari Dinas Penataan Kota dan Kantor Pertanahan.

Pada waktu yang sama, Efdinal berujar, Pemerintah DKI mengklaim lahan tersebut dimiliki orang lain. Sedangkan dokumen yang menjadi dasar pemerintah justru mencantumkan identitas lahan yang berbeda. Padahal, sengkarut sengketa yang menjadi alasan pemerintah untuk menunda pembayaran lahan seharusnya menunjukkan identitas lahan yang sama.

Kondisi itu, Efdinal melanjutkan, membuatnya bersedia membantu ketiga orang itu. “Saya menolong supaya mereka mendapat haknya,” kata dia.

Setelah pindah tugas ke Jakarta, Efdinal mengatakan, meminta pegawai di BPK mengecek ke lapangan dan lurah setempat ihwal status lahan dengan total luas 9.000 meter persegi tersebut secara profesional. Pengecekan itu juga bertujuan mengetahui status pembaruan riwayat lahan itu. “Lurah dan wali kota juga tahu kalau itu lahan warga,” Efdinal berujar.

Hasil pengecekan itu, Efdinal mengatakan, kemudian dicantumkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas pengelolaan aset di Ibu Kota. “Ada perlakuan tidak adil dari Pemerintah DKI, kalau ke pihak swasta maka pembayaran dilakukan cepat sekali,” kata dia.

LINDA HAIRANI




Berita terkait

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

3 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

39 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

42 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

42 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

42 hari lalu

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

42 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

43 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

Kementerian PUPR mengaku was-was dengan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) soal pembangungan Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Baca Selengkapnya

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

43 hari lalu

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

Direktur Bina Penataan Bangunan, PUPR, mengatakan pembangunan IKN dilakukan secara gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

43 hari lalu

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

KPK telah melimpahkan berkas perkara tiga pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Papua Barat selaku penerima suap

Baca Selengkapnya

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

46 hari lalu

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

Menkeu Sri Mulyani menyerahkan laporan dugaan tindak pidana korupsi senilai Rp 2,5 triliun terkait penggunaan dana pada LPEI ke Jaksa Agung.

Baca Selengkapnya