Begini Detail Jalannya Pemeriksaan Ahok di BPK

Reporter

Editor

Bagja

Selasa, 24 November 2015 12:17 WIB

Jakarta Sulit Air Bersih, Ahok: Olah Air Limbah

TEMPO.CO, Jakarta - Tanpa ditemani anak buah satu pun Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjawab pertanyaan para auditor Badan Pemeriksa Keuangan kemarin. Ada dua auditor yang bertanya kepada Ahok selama sembilan jam pemeriksaan sejak pukul 9.

Demikianlah Koran Tempo menuliskan pemeriksaan Gubernur Ahok yang ditanya seputar manajemen pemerintahan. “Yang ditanya bukan cuma Rumah Sakit Sumber Waras,” kata dia seusai pemeriksaan selepas Magrib.

Dua auditor lain menjadi notulen dan mencatat setiap pertanyaan serta jawaban Ahok. Dua kamera video juga merekam jalannya pemeriksaan tersebut. Selain jawaban lisan, Ahok harus mengisi jawaban tertulis di lembar pertanyaan setebal delapan halaman.

Dalam pemeriksaan di ruang rapat besar BPK lantai 12 itu, Ahok menyerahkan pelbagai bukti pembelian lahan Sumber Waras yang dinyatakan BPK merugikan negara. Tak hanya dokumen, Ahok juga membawa bukti video rekaman saat rapat penentuan keputusan membeli lahan seluas 3,6 hektare di Jakarta Barat itu senilai Rp 755 miliar.

Sebelum memanggil Ahok, BPK sudah mengorek keterangan dari mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Andi Baso Mappapoleonro dan mantan Kepala Dinas Kesehatan Dien Emmawati. Sekretaris Daerah Saefullah turut diinterogasi ihwal pembelian lahan itu.

Temuan BPK menyebut pembelian lahan milik Yayasan Sumber Waras itu merugikan negara senilai Rp 191 miliar. BPK membandingkan penawaran lahan yang sama PT Ciputra Karya Utama sebesar Rp 564 miliar pada 2013. Lahan itu sedianya akan dijadikan pusat belanja.

Sementara Ahok berpatokan harga pembelian sudah sesuai dengan nilai jual obyek pajak yang berlaku pada 2014 yang nilainya naik 200 kali lipat, dan menurut ketentuan Direktorat Jenderal Pajak. Ahok mengatakan harga pembeliannya bahkan di bawah harga taksiran atau appraisal.

Saat menggelar konferensi pers, Ahok meminta maaf kepada BPK lantaran sudah berprasangka buruk. Kedatangannya sempat diwarnai pertengkaran dengan petugas keamanan BPK.

Dia meminta seorang juru kamera menemaninya ke dalam ruang pemeriksaan. Petugas tak meloloskan karena merekam hasil pemeriksaan melanggar Pasal 11 Peraturan BPK Nomor 3 Tahun 2011 tentang Informasi Publik. “Mohon maaf, sudah suudzon,” kata Ahok.

Permintaan maaf itu juga disampaikan lantaran Ahok justru mendapat banyak masukan soal pemerintahan. “Saya berterima kasih karena sudah diberikan banyak masukan. Ternyata saya banyak dikadali,” katanya.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Internasional Badan Pemeriksa Keuangan, R. Yudi Ramdan, mengatakan Ahok diperiksa tim yang beranggotakan 12 auditor. Dia berujar bahwa hasil pemeriksaan terhadap Basuki bakal diserahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

LINDA HAIRANI

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

3 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

8 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

38 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

38 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

38 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

41 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

41 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya