Kapolda Metro: Indonesia Tuan Rumah Terorisme Asia Tenggara  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 27 November 2015 04:24 WIB

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian (tengah) bersama Duta Besar Perancis untuk Indonesia, Corinne Breuze (kiri) dan Pengamat terorisme dari International Crisis Group (ICG) Sidney Jones (kanan) berbincang saat acara diskusi bersama para duta besar di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, 18 November 2015. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, Indonesia adalah tuan rumah atau ibu kota dari terorisme di Asia Tenggara. Sebab, kelompok berpaham radikal yang pertama muncul adalah Negara Islam Indonesia diikuti Jamaah Islamiyah. Ribuan pengikutnya, kata dia, juga ada di Indonesia dan sudah banyak yang ditangkap. “Saya bilang sama teman di Singapura, Anda itu cuma cabang kecil. Sedangkan di Malaysia, Filipina, dan Sri Lanka hanya bagian dari cabang kecil Jamaah Islamiyah,” katanya Kamis, 26 November 2015.

Untuk mengatasi kelompok-kelompok radikal itu, Tito mengatakan negara-negara Islam harus menjadi pemimpin dalam kerja sama melawan radikalisme. Selain itu, masyarakat dibutuhkan untuk membantu pemerintah mengenali jaringan-jaringan yang terbentuk. Menurut Tito, mekanisme yang bagus adalah pelaporan kelompok radikal berbasis teknologi informasi. “Internet ini luar biasa, tapi upaya untuk mengatasi radikalisme di internet kalau tidak boleh saya katakan nol besar, dari satu sampai seratus, sepuluhlah,” katanya.

Selain itu, sistem penahanan terhadap anggota kelompok radikal harus diperketat. Tito menceritakan waktu dirinya berada di Poso. Sebagian anggota kelompok radikal yang dipenjara di Poso dipindahkan ke Jawa. Sebab, kata dia, penjara di Poso atau Ambon tidak memiliki penanganan khusus untuk kelompok-kelompok radikal. “Kalau digabung di sana bahaya, sebelumnya mereka sembunyi-sembunyi di sana bisa gabung lagi,” kata Tito.

Tito mengatakan pernah menangkap Santoso, anggota kelompok radikal, dalam kasus perampokan. Santoso dihukum tiga tahun. Karena tidak ada penanganan khusus, Santoso ditahan di Palu, tapi sekarang bebas dan memimpin kelompok radikal. Tito mengatakan, pemindahan tahanan ke Jawa akan memutus jaringan dengan kelompok radikal lainnya. “Tapi kalau tidak dikendalikan, bisa ketemu bos-bos besar di sini yang lebih radikal,” ujar Tito.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

14 Oktober 2018

15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

Sebanyak 15 kamar indekos di Jalan Lebak RT8 RW8 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu pagi ludes akibat kebakaran.

Baca Selengkapnya

Ini Dua Alasan Ratna Sarumpaet Ajukan Jadi Tahanan Kota

7 Oktober 2018

Ini Dua Alasan Ratna Sarumpaet Ajukan Jadi Tahanan Kota

Menurut kuasa hukum Ratna Sarumpaet, Insank Nasrudin, kliennya dapat lebih mudah berobat ke rumah sakit bila menjadi tahanan kota.

Baca Selengkapnya

Kapolda Metro Jaya Instruksikan Bentuk Satgas Berantas Preman

31 Agustus 2018

Kapolda Metro Jaya Instruksikan Bentuk Satgas Berantas Preman

Kapolda memerintahkan operasi besar-besaran menangkap preman menjelang penutupan Asian Games.

Baca Selengkapnya

Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

12 Agustus 2018

Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

Tiga panti pijat yang telah digerebek pemerintah DKI ternyata masih beroperasi, yakni griya-griya pijat di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Malam Ini, Polda Metro Mulai Berantas Penjambretan dan Begal

3 Juli 2018

Malam Ini, Polda Metro Mulai Berantas Penjambretan dan Begal

Kapolda Metro Jaya memerintahkan kapolres memberantas aksi penjambretan di wilayahnya selama sebulan.

Baca Selengkapnya

Alumni 212 Minta Polisi Segera Umumkan SP3 Kasus Rizieq Shihab

15 Juni 2018

Alumni 212 Minta Polisi Segera Umumkan SP3 Kasus Rizieq Shihab

Di media sosial beredar kabar kalau penghentian penyidikan (SP3) kasus Rizieq Shihab sudah diterbitkan polisi.

Baca Selengkapnya

Polisi Tolak Konfirmasi SP3 Rizieq Shihab

15 Juni 2018

Polisi Tolak Konfirmasi SP3 Rizieq Shihab

Mabes Polri disebut akan jelaskan kasus Rizieq Shihab

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Polda Metro, Berkas Penerimaan Pegawai Baru Aman

8 April 2018

Kebakaran di Polda Metro, Berkas Penerimaan Pegawai Baru Aman

Kebakaran terjadi di gedung Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Kasus Ibu Sekap Anak, Polda Metro Akan Periksa Lagi CW Besok

18 Maret 2018

Kasus Ibu Sekap Anak, Polda Metro Akan Periksa Lagi CW Besok

Polda Metro Jaya akan kembali memeriksa Chandri Widarta atau CW sebagai saksi terlapor dalam kasus ibu sekap anak, besok, Senin 19 Maret 2018.

Baca Selengkapnya

Polisi Akan Periksa Dishub DKI Soal Jalan Jatibaru Tanah Abang

7 Maret 2018

Polisi Akan Periksa Dishub DKI Soal Jalan Jatibaru Tanah Abang

Polda Metro Jaya akan melakukan pemeriksaan terhadap jajaran Dinas Perhubungan DKI Jakarta terkait dengan penutupan Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang.

Baca Selengkapnya