Ini Strategi Kapolda Tito Karnavian Lawan Radikalisasi

Reporter

Editor

Anton Septian

Jumat, 27 November 2015 06:27 WIB

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian (tengah) bersama Duta Besar Perancis untuk Indonesia, Corinne Breuze (kiri) dan Pengamat terorisme dari International Crisis Group (ICG) Sidney Jones (kanan) berbincang saat acara diskusi bersama para duta besar di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, 18 November 2015. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menilai radikalisasi terjadi ketika perekrut memiliki kemampuan tinggi mempengaruhi orang yang akan direkrut. “Perekrut itu jagoan, pinter ngomong, kharismatik seperti Abu Bakar Baasyir, pernah ikut perang di Afganistan,” ujar Tito di Jakarta pada Kamis, 26 November 2015.

Tito mengatakan calon anggota yang direkrut adalah orang yang mudah dipengaruhi. Mereka tidak kritis terhadap paham radikal. Selain itu, berpendidikan rendah sehingga mudah ditarik menjadi anggota. “Saya jelaskan, perekut yang hebat, yang direkrut lemah dan intens setiap hari bertemu, taklim,” ujar Tito.

Media masa, menurut Tito, bisa menjadi sarana perekrutan anggota kelompok radikal. Mereka bisa diyakinkan untuk masuk surga hanya ketika sudah bergabung. Lalu, kelompok radikal mengemas pesan dan paham radikal secara berkesan. Tito mengatakan ayat dan narasi yang disampaikan sesuai konteks sehingga membuat calon anggota menerima doktrin tersebut.

Tito mengatakan ada cara untuk menangkal kelompok tersebut yaitu dengan program deradikalisasi. Orang yang sudah radikal bisa dimoderatkan kembali. Bisa pakai cara lembut, ujar dia, misalnya dengan dibina. Ia menyebut Indonesia memakai cara-cara yang bukan dengan kekerasan dalam menangkal kelompok radikal. “Kalau tidak bisa dibina, apa boleh buat,” kata dia.

Cara selanjutnya adalah melawan kelompok radikal sebelum mereka merekrut anggota baru. Tito menyebut harus ada komunitas yang kuat untuk melawan kelompok tersebut. Harus ada program yang jelas untuk melawan didahului dengan memetakan daerah-daerah yang berpotensi muncul kelompok radikal. Menurut Tito, jangan sampai seperti di Pontianak atau Kalimantan Tengah yang sudah dilakukan program melawan kelompok radikal padahal di sana tidak ada jaringan kelompok radikal. “Harus tahu persis jaringannya di mana untuk melakukan itu,” kata Tito.

Tito mencontohkan kelompok Ngruki pimpinan Abu Bakar Baasyir. Para alumni anak buah Baasyir mengikuti semacam kuliah kerja nyata. Pesantren, kata dia, dijadikan sasaran para alumni menyebarkan paham mereka. Alumni tersebut menjadi ustadz-uztadz di pesantren tersebut. “Kami harus melawan radikalisasi di sana, bukan di tempat lain,” kata Tito lagi.

Narasi yang bersifat radikal, ujar Tito, harus dinetralisasi dan dimoderatkan dengan bantuan ahli agama seperti ulama yang moderat. Memasukkan ideologi pancasila, menurut Tito juga sebagai cara baik. Media masa juga perlu diawasi agar paham radikal bisa dicegah. Terakhir, kata dia, para pihak yang berkepetingan harus terlibat. “Masalahnya adalah koordinasi. Kalau kami bisa mensinergikan stakeholder, radikalisasi akan kami hambat, stop,” ujar dia.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

1 hari lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

2 hari lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

2 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

2 hari lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

10 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

Gus Muhdlor telah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK pada 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

10 hari lalu

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

Khofifah menjadi satu-satunya gubernur karena Jatim menjadi provinsi berkinerja terbaik berturut turut.

Baca Selengkapnya

Mengenali Beragam Jenis Satyalencana

10 hari lalu

Mengenali Beragam Jenis Satyalencana

Gibran tidak mendapat Satyalencana, Jokowi batal menyematkan penghargaan, yang digantikan Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya

Solo dan Medan Dapat Penghargaan Satya Lencana, Tito Karnavian Bilang Penilaian Tak Diintervensi

10 hari lalu

Solo dan Medan Dapat Penghargaan Satya Lencana, Tito Karnavian Bilang Penilaian Tak Diintervensi

Tito Karnavian menjelaskan bahwa penilaian dalam penghargaan ini tidak dilakukan sendiri oleh Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Kata Bobby Nasution dan Tito Karnavian soal Gibran Tak Ada Dalam Daftar Penerima Satyalancana

10 hari lalu

Kata Bobby Nasution dan Tito Karnavian soal Gibran Tak Ada Dalam Daftar Penerima Satyalancana

Nama Gibran sebelumnya diagendakan menerima Satyalancana. Begini jawaban Bobby Nasution dan Mendagri Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya

Soal Hasil Pilpres 2024, Jimly Asshidiqie dan Tito Karnavian Kompak Bilang Begini

23 hari lalu

Soal Hasil Pilpres 2024, Jimly Asshidiqie dan Tito Karnavian Kompak Bilang Begini

Jimly Asshidiqie dan Tito Karnavian kompak buka suara terkait hasil Pilpres 2024. Begini katanya.

Baca Selengkapnya