TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi telah memangkas 720 pohon yang rawan tumbang. Sebab, pohon-pohon itu menjulang tinggi dan berdaun rimbun. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi pohon tumpang, apalagi saat ini sudah memasuki musim hujan.
"Masih ada sekitar 30 pohon yang belum dipangkas," ucap Sekretaris Dinas Pertamanan, Pemakaman, dan Penerangan Jalan Umum Hudi Wijayanto, Senin, 30 November 2015.
Hudi mengatakan, pohon-pohon itu berada di lahan milik pemerintah di 12 kecamatan. Mayoritas pohon itu berada di jalan protokol, seperti Jalan KH Noer Alie, Jalan Ahmad Yani, Jalan Sudirman, Jalan Sultan Agung, Jalan Khairil Anwar, Jalan Juanda, dan Jalan Rawa Tembaga. "Kami targetkan akhir tahun selesai semua," ujar Hudi.
Hudi menuturkan pohon besar di Kota Bekasi didominasi jenis angsana dan mahoni. Pohon-pohon yang dipangkas mayoritas sudah tumbuh di atas 4 meter. Selain menutup rambu lalu lintas, pohon dengan ketinggian tersebut rawan tumbang bila ada hujan disertai angin kencang. "Jalan protokol diprioritaskan karena padat kendaraan," katanya.
Pemerintah, ucap dia, telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 165 juta untuk pemantauan pohon-pohon tersebut. Tugas ini diserahkan kepada Satuan Tugas Pohon Tumbang yang dibentuk pada Agustus lalu. Petugas itu, ujar dia, mengidentifikasi pohon-pohon yang rusak akibat dimakan rayap dan yang rantingnya melebihi batas. "Kalau ada pohon mati, langsung ditebang," tutur Hudi.
Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi, Reynold Tambunan, mengatakan pemerintah harus aktif mengantisipasi pohon tumbang, mengingat musim hujan telah tiba. Selain itu, pihaknya meminta tak hanya pohon yang ditebang, tapi juga papan reklame yang sudah keropos. "Jika roboh, reklame bisa membahayakan pengendara jalan," ucapnya.
Berdasarkan pengamatan Tempo, banyak pohon rindang yang belum dipangkas. Seperti yang terlihat di Jalan Rawa Tembanga dan Jalan Kemakmuran, Kecamatan Bekasi Selatan. Pohon di sana rata-rata memiliki tinggi 10 meter. Bahkan banyak kabel-kabel milik PT Telkom di bawahnya.
ADI WARSONO