Pengangguran di Provinsi Banten 700 Ribu Orang

Reporter

Editor

Selasa, 24 Januari 2006 16:52 WIB

TEMPO Interaktif, Tangerang:Jumlah pengangguran di Provinsi Banten tahun 2005 mencapai 700 ribu orang. Jumlah itu akan terus bertambah pada tahun 2006. Diprediksikan pertambahan penganggur mencapai 20 hingga 30 persen.Sekretaris Asosisasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Banten, Alwani Alfonso, mencatat saat ini dari sekitar 7.500 pabrik, 10 persnenya atau 75 perusahaankategori besar, sedang dan kecil sudah tutup.Tutupnya pabrik itu karena berbagai faktor diantaranyapemicunya adalah kenaikan bahan bakar minyak (BBM), lesunya order yang diterima perusahaan, beban puncaklistrik yang dikenakan PLN pada pukul 18.00 sampaidengan pukul 20.00, Upah minum kota/kabupaten danupah sektoral. Serta kenaikan tarif dasar listrik(TDL).Menurut Alfonso jika pabrik tetap produksi ituhanya bisa bertahan dengan cara mengurangi jumlahkaryawan atau mengurangi jam kerja buruh. Misalnya,yang semula mempekerjakan selama 3 shift per harimenjadi dua shift saja.Dengan cara itu maka perusahaan akan tetap bertahan.Apalagi beban biaya produksi dan biaya upah bagiburuh terhitung sangat mahal. Apalagi jika upahsektoral diluar Upah minimum kota/Kabupaten (UMK) diberlakukan itu akan menambah beban perusahaan.Dicontohkan sebuah pabrik sepatu dengan 8.000 buruhsetiap harinya, maka upah sektoral buruh sepatuadalah lima persen dari UMK yang diterimanya Rp802.000, atau naik 40 ribu. Maka perusahaan sepatuitu harus mengeluarkan biaya tambahan Rp 400 juta perbulan, hanya untuk upah sektoral. "Biaya itu belum soal makan, premi hadir, kesehatan transportasi,"kata AlfonsoJika pabrik sepatu menghidupkan 10 line mesin, setiap hari minimal memproduksi 14 ribu pasang sepatu dengan 8.000 buruh, dengan hitungan 1.400 pasang sepatu pertujuh jam untuk satu line. Biaya produksi yang akandikeluarkan dengan hitungan sepasang sepatu olahragaRp 120 ribu (U$ 12) dengan kurs Rp 10.000, makapengeluarannya adalah Rp 1,168 miliar per bulan. Dengan beban seperti itulah, Apindo ProvinsiBanten berinisiatif mengajukan usulan ke Apindo Pusatbahwa kenaikan TDL yang paling tepat pada tahun 2007atau 2008, dengan asumsi pada tahun itu keadaanekonomi sudah mulai stabil, dan rentetan berbagaikenaikan tidak terlalu dekat jaraknya, sehingga tidak membebani perusahaan yang imbasnya kemasyarakat luas. Ayu Cipta

Berita terkait

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

40 hari lalu

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.

Baca Selengkapnya

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

28 Februari 2024

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

26 Februari 2024

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah bisa bergerak ke arah Rp 15.500 per dolar AS pada pekan ini.

Baca Selengkapnya

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

24 Februari 2024

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?

Baca Selengkapnya

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

15 Februari 2024

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

Di tengah melemahnya perekonomian Cina, generasi muda di sana lebih senang rebahan dibandingkan bekerja keras.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

7 Februari 2024

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

Hanya 25,2 persen pengungsi Ukraina di Jerman yang saat ini berstatus bekerja. Angka itu cukup kecil jika dibanding negara Eropa lainnya.

Baca Selengkapnya

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

1 Februari 2024

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

Transparency International telah merilis hasil Indeks Persepsi Korupsi. Berikut profil Somalia, negara paling korup di dunia.

Baca Selengkapnya

Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

29 Januari 2024

Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

Calon Presiden nomor urut satu Anies Baswedan berjanji bakal mengkaji ulang UU Ciptaker yang tidak memberikan rasa keadilan untuk pekerja kerah biru.

Baca Selengkapnya

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

24 Januari 2024

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan pemerataan pembangunan menjadi salah satu prioritas program jika AMIN terpilih pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran

20 Januari 2024

Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran

Anies Baswedan menyebut karakter investasi di Batam yang padat modal menyebabkan banyak pengangguran karena tenaga kerja tidak terserap.

Baca Selengkapnya