Ahli Forensik Menduga Mirna Dibunuh, Begini Skenarionya  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 13 Januari 2016 06:10 WIB

Ditreskrim Polda Metro Jaya melakukan prarekonstruksi kasus kematian Mirna di Restoran Olivier, Grand Indonesia, Jakarta, 11 Januari 2016. TEMPO/Pusmaya

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen psikolog forensik Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Reza Indragiri Amriel, menduga Wayan Mirna Salihin meninggal karena dibunuh. Perempuan berusia 27 tahun ini mengembuskan napas terakhir setelah menyeruput es kopi Vietnam di Olivier Cafe, Grand Indonesia, Jakarta, Rabu, 6 Januari 2016.

"Siapa pembunuhnya? Dugaan saya, bukan orang awam (umum) dan tidak semeja atau selokasi dengan korban (Mirna)," kata Reza kepada Tempo, Senin malam, 11 Januari 2016. Reza menjelaskan, sianida--racun yang diduga membunuh Mirna--sebenarnya lebih sering dipakai untuk bunuh diri.

"Itu pun sangat-sangat sedikit," ujar Riza. Ia menegaskan, sebagai zat spesifik dan berefek dahsyat, sianida membutuhkan akses khusus untuk mendapatkannya. "Karena modusnya extra effort, maka besar kemungkinan pelaku mengganti alat pembunuhnya (dengan sianida)," katanya.

Karena itu, lebih sedikit kasus pembunuhan yang memakai racun. Menurut dia, pembunuhan yang pakai racun, seperti pelaku lainnya, ingin efek mematikan berlangsung cepat dan kecil peluang korban diselamatkan. "Tentunya (pelaku) tak ingin berada di lokasi saat korban menderita lalu tewas," ujarnya.

Untuk itu, Reza meminta kepolisian dapat mengungkap dan melakukan investigasi sampai tuntas dalam kasus ini. "Pembelian sianida via online juga perlu dipantau," katanya.

Adapun juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Mohammad Iqbal, enggan menduga-duga terkait dengan penyebab kematian Mirna. "Tim masih bekerja untuk mengungkap kasus ini," kata Iqbal.

Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan kematian Mirna tidak wajar, sehingga perlu dilakukan penyelidikan. "Apakah akibat gangguan kesehatan atau apa, ini sedang kami selidiki sebabnya," kata Krishna. Namun, Krishna enggan disebut penyelidikan ini karena dugaan pembunuhan.

Sebabnya, polisi tak boleh menduga-duga tanpa bukti yang jelas. "Intinya, pertama kami mencari keterangan pidana, apakah kelalaian atau apa. Kedua, kalau ini unsur pidana kami mencari tersangkanya."

Berdasarkan prarekonstruksi yang digelar, Senin, 11 Januari 2016, Mirna bersama dua rekannya Hani dan Jessica. Jessica datang lebih dulu ke kafe itu dan memesan cocktail, sazerac, dan es kopi Vietnam. Beberapa menit kemudian, Mirna datang bersama Hani. Saat akan meminum es kopi Vietnam itu, Mirna terlebih dulu mencium baunya.

Mirna kemudian menyeruput kopinya. "It's awful, it's so bad," kata Mirna, demikian seperti yang ditirukan Hani. Tak berapa lama, Mirna merasa kepanasan hingga kejang-kejang, dan mulutnya mengeluarkan busa.

Mirna sempat dilarikan ke Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng. Nahas, saat sampai di rumah sakit, Mirna sudah tak bernyawa. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, polisi menemukan zat beracun di dalam kopi yang diminum Mirna.

AFRILIA SURYANIS

Berita terkait

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

8 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

9 jam lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

14 jam lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

15 jam lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

18 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

1 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya