TEMPO Interaktif, Jakarta: Sepanjang satu tahun, mulai Februari 2005 hingga bulan lalu, Kepolisian Daerah Metopolitan Jakarta menerima 151 kasus laporan penyelundupan bahan bakar minyak. Kasus ditangani oleh kepolisian satuan wilayah sebanyak 100 dan 51 kasus ditangani Direktorat Kriminal Khusus. “Sebanyak 190 orang menjadi tersangka,” kata Kepala Satuan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Ajun Komisaris Besar Nuryadi sore ini.Total barang bukti yang disita 1,430 ribu ton: premium (23,563 ton), solar (802,333 ton), minyak tanah (304,680 ton), MDF (284,488 ton) dan avtur (15 ton). Nuryadi menyadari penimbunan bahan bakar minyak ilegal kerap terjadi meski polisi terus melakukan razia. “Tempat pun di sekitar depo Pertamina, Jakarta Utara.”Penggerebekan terakhir yang dilakukan Direktorat Kriminal Khusus pada 6 Maret di Jalan Raya Pasar Kamis, RT 03/03 Kelurahan Pasir Gadung, Cikupa, Tangerang. Di tempat tersebut, tersangka Irwansyah mendirikan pangkalan liar.Pada operasi itu, sebanyak 13 ton solar disita. Tersangka menyimpan dan menjual bahan bakar minyak tanpa izin. Pengerebekan sebelumnya, Januari 2006. Sebanyak 60 drum solar, satu unit mobil tangki sebanyak 15,8 ton dan satu lembar order pengiriman yang dikeluarkan Pertamina. Penggerebekan dilakukan di Jalan Pegangsaan Dua, Jakarta Utara. Tersangka: MS, JS, MGS dan JN ditahan di Polda. Tersangka menyelundupkan untuk pom bensin umum, tapi disalurkan bagi kepentingan industri. YULIAWATI