TEMPO Interaktif, Tangerang:Seorang remaja siswa sekolah lanjutan menengah, Suharto, meninggal Sabtu lalu setelah menjalani perawatan karena gizi buruk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang."Dia meninggal karena gizi buruk dan penyakit penyerta lainnya," kata Tini Suhartini, Kepala Pavilun Kemuning RSUD Tangerang kemarin.Pelajar SMP kelas 1 MTS Dua'ul Fukro Bojong Bitung, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang itu selama ini menderita gizi buruk disertai penyakit paru-paru. Dia dirawat di RSUD itu sejak pertengahan Februari lalu.Di usianya yang mulai menginjak remaja, berat badan Suharto hanya 18 kilogram, jauh dari berat badan normal anak seusia dia sekitar 30 kilogram.Menurut Titin, kakak Suharto, adiknya sudah enam bulan lalu menderita paru-paru basah. "Jangankan untuk ke sekolah, makan dan minum pun harus dibantu," katanya.Selama sakit, kata Titin, adiknya jarang mendapatkan obat dan makanan yang bergizi. Ayahnya Alinan, 52 tahun, dan ibunya Arminah, 50 tahun, tak mampu memberi makanan lebih untuk kesepuluh anaknya dari hasil dagang kelontong.Suharto merupakan salah satu pasien gizi buruk yang dirawat di RSUD Tangerang. Pada tahun 2005 sebanyak 30 penderita gizi buruk dirawat di sana. Tahun ini sebanyak 26 balita bergizi buruk harus dirawat di rumah sakit tersebut, dua di antaranya meninggal.Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, saat ini tercatat 1.290 balita mengalami gizi buruk. Tujuh di antaranya meninggal dunia karena kurang gizi dan penyakit penyerta lainnya, seperti paru-paru, TBC, DBD.Joniansyah