TEMPO Interaktif, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengemukakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta layak memberikan subsidi kepada masyarakat terkait masalah transportasi. Hal ini dikemukakannya berkaitan dengan permintaan jaminan resiko dari PT Jakarta Monorel berupa dana cadangan untuk operasional monorail. "Sudah terima (permintaan jaminan), sedang dipelajari," kata Sutiyoso, di Balaikota, kemarin.PT Jakarta Monorel (JM) mengajukan jaminan berupa dana cadangan dari pemerintah provinsi DKI untuk penjaminan 50 persen dari jumlah minimum target penumpang perhari yakni sebanyak 160 ribu. Sehingga dana cadangan yang dibutuhkan sekitar Rp 220 miliar.Apakah angka yang diajukan tersebut rasional?. Sutiyoso mengatakan, "Itu perlu dihitung oleh pakar". Apabila hitungan tersebut rasional, pemerintah akan memenuhinya dengan terlebih dahulu mengajukan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Achmad Heryawan mengatakan, apabila dana cadangan tersebut terpakai apakah akan dihitung sebagai investasi pemerintah atau hutang PT JM terhadap pemerintah. "Ini harus jelas terlebih dahulu, apa untung ruginya," katanya. Menurut dia, yang perlu dilakukan saat ini adalah memastikan Dubai Islamic Bank akan mengucurkan dana tersebut. "Kucuran dana ini harus jelas dulu," katanya.PT JM sebagai pengusul proyek monorel mencari investor untuk menyediakan dana bagi proyek tersebut, dan Dubai Islamic Bank bersedia dengan syarat ada jaminan dari pemerintah. Namun, Dubai Islamic Bank seperti dikutip Bloomberg, 8 Agustus lalu, mengemukakan belum ada rencana untuk membiayai rencana PT Jakarta Monorail membangun jaringan transportasi massa di Ibukota Indonesia, Jakarta.INDRIANI DYAH