Kapal Motor Zahro Express tujuan Jakarta-Pulau Tidung terbakar di perairan Pelabuhan Kaliadem Muara Angke, 1 Januari 2017. Kejadian ini menyebabkan satu orang meninggal dunia dan puluhan orang hilang. Foto/Istimewa
TEMPO.CO, Jakarta - Moh. Nali, nakhoda kapal motor Zahro Express yang turun lebih dulu saat penumpang dalam kepanikan, menjadi sorotan Kementerian Perhubungan. Nali dikabarkan terjun ke laut lebih awal ketimbang mengurusi penumpang. Ia dianggap tidak mempedulikan penumpang yang kebingungan menyelamatkan diri saat kapal Zahro Express terbakar di perairan Tidung, Kepulauan Seribu, Minggu pagi, 1 Januari 2017.
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Laut A. Tonny Budiono, Nali tidak layak disebut nakhoda. Menurut Tonny, kapten kapal seharusnya turun paling belakang, seperti kapten kapal Titanic. "Nanti kami akan cabut lisensinya dan dia tidak boleh berlayar," kata Tonny di kantornya, Jakarta, Minggu, 1 Januari. "Akan kami sidang kan siapa yang bersalah, siapa yang berbuat, itu juga yang akan mendapat hukuman."
Tonny menjelaskan, Nali tercatat mempunyai sertifikat pelaut. Sertifikat tersebut masih berlaku. "Informasi awal masih berlaku tapi ia tidak layak sebagai nakhoda. Sebagai nakhoda, kewajibannya adalah terjun paling akhir setelah penumpang selesai dievakuasi," ujar Tonny.
Titanic tenggelam pada 15 April 1912 dinihari, menewaskan 1.517 penumpang dan awaknya. Penyebab karamnya Titanic dilaporkan karena menabrak gunung es di Greenland. Kapal pesiar berukuran besar tersebut patah dan tenggelam.
Tragedi ini kemudian dibuatkan film berjudul Titanic. Kapten kapal itu diketahui bernama Edward John Smith, yang dalam film diperankan oleh Bernard Hill. Nakhoda Titanic digambarkan sosok yang tenang saat kapalnya dalam bahaya.
Edward John Smith yang mengetahui kapalnya bakal karam tidak panik apalagi berusaha menyelamatkan diri lebih dulu. Tindakannya digambarkan lebih mengutamakan penumpang untuk diselamatkan. Namun dalam berbagai kajian, penyebab kematian kapten Edward John Smith masih diperdebatkan sampai sekarang.
KM Zahro Express terbakar di perairan Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu pagi, 1 Januari. Hingga malam, jumlah penumpang yang meninggal 23 orang akibat mereka tertindih dan berdesakan keluar dari kapal. Sebagian dilaporkan masih hilang.
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.