Keracunan Gas: Polisi Tangkap Bos Kardus Kemasan Telur
Reporter
Mohamad Sidik Permana
Editor
Jobpie Sugiharto
Minggu, 1 Oktober 2017 11:58 WIB
TEMPO, Bogor -- H. Abak Marta Wijaya, 55 tahun, pemilik perusahaan kemasan telur di Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, diperiksa polisi menyusul tewasnya tujuh orang yang diduga keracunan gas limbah kardus kemasan telur.
"Kami amankan pemilik perusahaan tersebut untuk diminta keterangan terkait kasus tersebut," kata Kepala Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Besar Andi Muhammad Dicky hari ini, Minggu, 1 Oktober 2017. "Pemilik perusahaan langsung kami bawa ke Polres Bogor, Jalan Tegar Beriman, Cibinong."
Dia menerangkan, tujuh orang tewas -- pegawai perusahaan dan warga setempat -- dalam bak penampungan limbah bahan trey (kardus kemasan) di Kampung Cibunar Kasdun, RT 01/04, Desa Cibunar, tersebut akibat menghirup gas beracun ketika membersihkan bak atau kolam terebut.
Tujuh orang ditemukan tewas dalam bak penampungan limbah kardus telur pada Sabtu petang, 30 September 2017. Tiga korban diantaranya adalah pekerja di situ sedangkan sisanya warga setempat. "Korban tewas dievakuasi dari dasar kolam limbah hingga pukul 21.45, dan semuanya dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diotopsi," kata Andi.
Berdasarkan informasi dari sejumlah tim gabungan dari TRC, BPBD, Basarnas, Puslabfor, TNI, serta Polri limbah dan gas beracun itu berasal dari bahan kimia (H2S) untuk pembuatan kardus telur.
Andi menjelaskan, para korban ditemukan tewas sekitar pukul 14.30 WIB di dalam bak dengan kedalaman sekitar 4 meter dan berukuran sekitar 4x4 meter. Para korban adalah Mulyadi, 19 tahun, warga Kampung Mancak, Desa Labuan,Serang; Joko, 30, warga Suabanya; Ade setiawan, 40; Iwan, 35; Into, 17; Dedi Junaedi, 45; dan Samsuri, 45, warga Kampung Cibunar, Parungpanjang.
Menurut Andi, tiga korban diantaranya adalah pegawai yang sedang membersihkan kolam sedangkan empat lainnya warga yang akan menolong. Peristiwa nahas itu bermula ketika Iwan, pegawai tempat pembuatan karton telur, akan menguras limbah kardus dengan cara turun ke kolam menggunakan tangga bambu. Hanya dalam dua menit koban jatuh pingsan sehingga tubuhnya terendam lumpur limbah kardus telur.
Melihat Iwan pingsan, Ahmad Holil, temannya sesama pegawai yang berada di tepi bak, berteriak meminta pertolongan. Dua pegawai lainnya dan empat warga sekitar langsung turun ke kolam untuk menolong korban. "Namun semua orang yang yang turun ke kolam satu demi satu lemas dan jatuh pingsan, dan akhirnya meninggal dunia ," kata dia.
Untuk menghindari warga keracunan gas lagi, Andi meneruskan, lokasi perusahaan terutama bak atau kolam penampungan limbah dipasang garis polisi.
M. SIDIK PERMANA