Kata Walhi Soal Tewasnya 7 Warga Keracunan Gas Limbah di Bogor

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 1 Oktober 2017 23:14 WIB

Tujuh orang pegawai dan warga Desa Cibunar, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, tewas dalam kolam penampungan limbah, pembuatan kardus tempat telur, karena menghirup gas beracun saat membersihkan bak tersebut, 30 September 2017. M Sidik Permana

TEMPO.CO, Jakarta -Pegiat Urban dan Energi Perkotaan Walhi Dwi Sawung mengatakan seseorang yang tewas akibat menghirup atau keracunan gas hidrogen sulfida (H2S) dikarenakan kandungannya tinggi.

“Jadi sirkulasinya enggak bagus dan konsentrasinya tinggi,” kata dia saat dihubungi Tempo, Ahad, 1 Oktober 2017.
Baca : Begini Kronologi 7 Warga Keracunan Gas Limbah Kardus Telur di Bogor

Sawung menjelaskan H2s terbentuk dari adanya pembusukan dan gas tersebut lebih berat dari udara, maka H2s dapat terendapkan jika sirkulasi tempat pembuangan limbah tidak baik. “Kalau sampai bisa membuat orang meninggal, pasti ini limbah dari pabrik, bukan home industri,” ujarnya.

Menurut Sawung, dengan limbah sebesar itu, seharusnya parbrik tersebut memliliki pendeteksi H2s yang dapat dibeli dengan mudah, juga tidak berdiri dekat dengan pemukiman, karena dapat mencemari lingkungan. “Jika H2s mencemari air, akan menyebabkan korosi,” ucapnya.

Tujuh orang ditemukan tewas dalam bak penampungan limbah kardus telur pada Sabtu petang, 30 September 2017. Para pekerja pembuat kardus tempat telur di Kampung Cibunar Kadusun RT 01 RW 04, Desa Cibunar, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, tersebut diduga keracunan gas H2s.

Kepala Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Besar Andi Muhammad Dicky menjelaskan, para korban ditemukan tewas sekitar pukul 14.30 di dalam bak dengan kedalaman sekitar 4 meter dan berukuran sekitar 4 x 4 meter. Para korban adalah Mulyadi, 19 tahun, warga Kampung Mancak, Desa Labuan,Serang; Joko (30), warga Suabanya; Ade Setiawan (40); Iwan (35); Into (17); Dedi Junaedi (45); dan Samsuri (45), warga Kampung Cibunar, Parungpanjang, Bogor.

Menurut Andi, tiga korban di antaranya merupakan pegawai yang sedang membersihkan kolam, sementara empat lainnya warga yang hendak menolong.

Peristiwa nahas keracunan fatal itu bermula ketika Iwan, pegawai tempat pembuatan kardus telur, akan menguras limbah kardus dengan cara turun ke kolam menggunakan tangga bambu. Hanya dalam dua menit, korban jatuh pingsan sehingga tubuhnya terendam lumpur limbah kardus telur.

CHITRA PARAMAESTI | M. SIDIK PERMANA

Berita terkait

Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

36 hari lalu

Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

Minyak atsiri atau minyak esensial merupakan senyawa yang diekstrak dari bagian tumbuhan dan diperoleh melalui proses penyulingan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

46 hari lalu

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

56 hari lalu

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengingatkan potensi kerusakan lingkungan imbas migrasi penduduk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

56 hari lalu

Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

Racun yang terdapat dalam ikan buntal bernama racun tetrodotoxin, yang dinilai ribuan kali lebih berbahaya dibandingkan sianida.

Baca Selengkapnya

Makan Ikan Buntal 3 Orang Meninggal di Maluku, Mengenali Bahaya Racun Hewan Air Ini

57 hari lalu

Makan Ikan Buntal 3 Orang Meninggal di Maluku, Mengenali Bahaya Racun Hewan Air Ini

Tiga orang warga Desa Haria, Saparua, Maluku Tengah meninggal akibat keracunan setelah mengonsumsi ikan buntal

Baca Selengkapnya

Gejala Keracunan Vitamin D dan Penanganan agar Tak Sampai Berujung Kematian

58 hari lalu

Gejala Keracunan Vitamin D dan Penanganan agar Tak Sampai Berujung Kematian

Kenali tanda dan gejala orang keracunan vitamin D agar tak sampai membahayakan kesehatan, bahkan menyebabkan kematian.

Baca Selengkapnya

Lansia Meninggal karena Kelebihan Vitamin D, Cermati Dosis yang Dianjurkan

58 hari lalu

Lansia Meninggal karena Kelebihan Vitamin D, Cermati Dosis yang Dianjurkan

Keracunan vitamin D disebut sebagai salah satu faktor penyebab kematian seorang lansia di Inggris. Pahami dosis yang dianjurkan agar tak berlebihan.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

17 Februari 2024

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

Organisasi masyarakat sipil khawatir Prabowo-Gibran melanjutkan program Jokowi yang dinilai merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Penyebab Keracunan Makanan Terbesar yang Sering Diabaikan

26 Januari 2024

Penyebab Keracunan Makanan Terbesar yang Sering Diabaikan

Pakar menyebut sebanyak 42 persen penyebab keracunan makanan di Indonesia pada 2019 adalah akibat cemaran bakteri. Ini yang perlu diperhatikan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

17 Januari 2024

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

Berita terpopuler hari ini mencakup Faisal Basri yang menyebut Sri Mulyani paling siap mundur dari Kabinet Jokowi.

Baca Selengkapnya