Kebakaran Pabrik Petasan, Buruh Keluhkan Sistem Keamanan Kerja

Reporter

Adam Prireza

Minggu, 29 Oktober 2017 06:06 WIB

Kapolres Tangerang Kota Kombes Harry Kurniawan saat memantau lokasi pabrik petasan yang terbakar, di Kosambi, Kabupaten Tangerang, 27 Oktober 2017. Tempo/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran pabrik petasan dan kembang api di Tangerang, yang menewaskan 48 buruh dan 43 buruh lain mengalami luka bakar serius, menjadi keprihatinan banyak pihak, termasuk ratusan buruh yang berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta Pusat.

“Kami turut berbelasungkawa atas peristiwa yang menimpa teman-teman kami sesama buruh itu," kata Ketua Awak Mobil Tangki Pertamina Nuratmo kepada Tempo, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2017.

Menurut dia, peristiwa tersebut menandakan rendahnya keamanan kerja para buruh. Seharusnya, kata Nuratmo, perusahaan yang memproduksi barang-barang mudah terbakar lebih cepat dan waspada terhadap potensi terjadinya kebakaran.

Ia menduga berbagai aspek keselamatan dan penanggulangan bencana, seperti kebakaran, tidak dipenuhi pihak pengelola.

"Kalau dipenuhi, pasti tidak sampai memakan korban, bisa langsung diatasi," ujarnya.

Sekretaris Jenderal Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia Damar Mulya mengatakan kecelakaan kerja buruh mewabah akibat maraknya pasar kerja fleksibel melalui outsourcing.

Sistem ini, menurut dia, membuat hubungan kerja buruh seenaknya diputus perusahaan ketika mengalami kecelakaan kerja dan tanpa kompensasi.

"Akibatnya, pengusaha tidak perlu membuat lingkungan kerja yang aman untuk melindungi buruh," ucapnya.

Damar juga mendesak adanya revisi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Menurutnya, Undang-undang tersebut sudah tertinggal jauh dari perkembangan industri. Selain itu, ia merasa jumlah tenaga pengawas perusahaan perlu ditingkatkan untuk memastikan lingkungan kerja yang aman.

Sebelumnya, pabrik petasan dan kembang api, PT Panca Buana Cahaya Sukses, meledak dan terbakar pada Kamis pagi, 26 Oktober 2017. Sebanyak 48 orang buruh tewas dan 43 orang lain mengalami luka bakar serius.

Setelah dilakukan pemeriksaan lokasi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tangerang Agus Suryana memastikan pabrik tersebut tidak memiliki sistem antisipasi kebakaran.

“Kami cek, tidak ada hidran. Semestinya, pabrik yang bahan bakunya mudah terbakar memiliki beberapa hidran," tuturnya.

ADAM PRIREZA | JONIANSYAH

Berita terkait

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

2 hari lalu

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

8 hari lalu

Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

Diduga terjadi kebocoran gas agen tabung dan air mineral di Gang Melati 1, Cinere, Depok, terbakar Jumat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

12 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya

Cerita Petugas Damkar Tak Bisa Selamatkan 7 Orang saat Kebakaran di Mampang

15 hari lalu

Cerita Petugas Damkar Tak Bisa Selamatkan 7 Orang saat Kebakaran di Mampang

Kebakaran toko Saudara Frame & Galery di Mampang Prapatan Kamis kemarin mengakibatkan tujuh orang tewas

Baca Selengkapnya

Tujuh Orang Tewas dalam Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan

16 hari lalu

Tujuh Orang Tewas dalam Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan

Tujuh orang tewas dalam kebakaran ruko Saudara Frame dan Galery di Mampang Prapatan.

Baca Selengkapnya

Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran

17 hari lalu

Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran

Dinas Sosial DKI Jakarta melalui Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat menurunkan bantuan berupa tenda darurat, selimut, dan makanan kepada korban kebakaran.

Baca Selengkapnya

Pemilik Warung Padang Korban Kebakaran: Saya Baru Tahu Saat Orang Teriak

17 hari lalu

Pemilik Warung Padang Korban Kebakaran: Saya Baru Tahu Saat Orang Teriak

Kebakaran di Jalan Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, menghanguskan tiga rumah. Delapan kamar kontrakan.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Kebon Kosong Melumatkan Tiga Rumah, Delapan Kontrakan

17 hari lalu

Kebakaran di Kebon Kosong Melumatkan Tiga Rumah, Delapan Kontrakan

Kebakaran melumatkan tiga rumah warga di permukiman warga di Jalan Kemayoran Gempol, Jakarta Pusat

Baca Selengkapnya

Gedung Lama Bursa Efek Denmar yang Ikonik Kebakaran

18 hari lalu

Gedung Lama Bursa Efek Denmar yang Ikonik Kebakaran

Gedung lama bursa efek Denmark adalah gedung bersejarah, yang pucuk menaranya berbentuk empat ekor naga yang saling terjalin.

Baca Selengkapnya

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

20 hari lalu

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.

Baca Selengkapnya