TEMPO.CO, Jakarta - Pakar ekonomi dan politikus Kwik Kian Gie mengatakan DKI Jakarta seharusnya memiliki master plan yang tidak boleh diubah-ubah meski gubernurnya berganti. Hal itu dikatakan Kwik usai bertemu Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno di Balai Kota Jakarta, Senin siang.
Menurut Kwik, master plan pembangunan sebuah kota mempunyai suatu hal mendasar dan harus langgeng, sehingga tidak boleh diubah-ubah meskipun ada tekanan publik. "Seingat saya DKI ini mempunyai master plan. Untuk kota yang ruwetnya seperti ini, master plan itu sangat penting, sangat fundamental," kata Kwik di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 13 November 2017.
Kefatangan Kwik Kian Gie ke Balai Kota DKI karena dia digaet Sandiaga Uno dalam penyusunan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta. Sebagai mantan Kepala Bappenas, Kwik menyatakan kesiapannya untuk membantu Sandiaga menyusun master plan DKI.
Master plan, kata Kwik, sangat penting karena pembangunan sebuah kota sebesar Jakarta tidak mungkin selesai dalam lima tahun. "Itulah sebabnya ada masterplan. Setiap kota di negara maju karena Gubernurnya berganti-ganti, mempunyai suatu hal mendasar yang tertuang di dalam masterplan yang harus langgeng."
Begitu master plan sebuah kota telah ditetapkan, desain itu tidak boleh diubah-ubah lagi. "Apalagi kalau ada tekanan dari medsos. Medsos sekarang begitu penting. Ada tekanan publik berubah lagi," ujar Kwik Kian Gie.