TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno yakin dengan target investasi sebesar Rp 1.000 triliun, bisa dicapai dalam lima tahun ke depan. Keyakinan itu muncul setelah ia menghadiri acara global investment forum di Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis lalu. "Karena multiplier effect-nya besar. Jadi kita harus tinggalkan ekonomi yang berbasis upah murah," ujar Sandiaga di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Ahad, 19 November 2017.

Adapun target investasi tersebut diprediksi akan berada pada sektor pariwisata lantaran multiplier effect-nya terbilang besar. Untuk mendorong itu, Sandiaga menuturkan akan memberikan kemudahan dalam hal perizinan. Ia berharap hal itu bisa membuat para investor tertarik sehingga meningkatkan target nilai investasi menjadi Rp 100 triliun pada 2018.

Sandiaga mengatakan akan terus menggenjot investasi asing lantaran keterlambatan kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya Jakarta. Ia khawatir tanpa adanya investasi yang masuk, ribuan generasi muda terancam jadi pengangguran.

Baca: Sandiaga Sebut Dirinya Sosok Arjuna, Anies sebagai Yudistira

Selain sektor pariwisata, Sandiaga menuturkan para investor dari Dubai juga berminat berkontribusi pada industri retail, meski kondisinya saat ini sedang lesu. Sedangkan Sandiaga mengharapkan para investor ikut merambah ke sektor transportasi dan membantu pengembangan transit oriented development.

Dalam memanfaatkan target investasi asing yang masuk ke Jakarta, Sandiaga meminta badan usaha milik daerah (BUMD) ikut ambil bagian. Apalagi, kata Sandiaga, pemerintah sudah menyetop penyertaan modal kepada beberapa BUMD serta meminta mereka mencari pendanaan secara mandiri.

"BUMD akan kami koneksikan dengan investor ini supaya mereka kerja sama. Tentunya mengembangkan pembangunan yang bisa ciptakan lapangan kerja berkualitas," ucap Sandiaga Uno.