Ini Daftar Barang Bukti yang Disita Polisi dari Balkon BEI Ambruk
Reporter
Imam Hamdi
Editor
Dwi Arjanto
Rabu, 17 Januari 2018 11:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Polisi terus mengumpulkan sejumlah barang bukti untuk penyelidikan insiden selasar Bursa Efek Indonesia atau BEI ambruk pada Senin lalu.
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Mardiaz Kusin mengatakan polisi sedang mengumpulkan barang bukti yang diminta Pusat Laboratorium.
"Sudah ada beberapa yang kami sita," kacta Mardiaz, Selasa, 16 Januari 2018. Adapun barang bukti yang disita, di antaranya sampel beton lantai, angkur sling 16 dari 30 buah, sampel angkur utuh dengan baut, sampel sling utuh 2 buah, pipa stainles casing kawat sling 1 set dan naja highbeam 1 section utuh," kata Mardiaz.
Baca: Puslabfor Bawa Barang Bukti dari TKP mezzanin BEI ambruk.
Selain itu, untuk daftar korban yang telah dibolehkan untuk rawat jalan juga sudah ada beberapa orang. Hingga Selasa malam pukul 20.00, total seluruh korban yang tercatat mencapai 73 orang. "Dari jumlah tersebut 56 orang dirawat inap dan 17 rawat jalan," ujar Mardiaz lagi.
Pengelola gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan audit setelah selasar BEI yang ambruk. Hasil audit adalah empat temuan yang antara lain tentang dugaan penyebab insiden itu.
Pihak pengelola gedung, yang diwakili oleh Direktur PT Cushman and Wakefield Indonesia Farida Riyadi, menuturkan bahwa para konsultan yang mengaudit mendapatkan empat temuan. "Konsultan ditunjuk untuk memeriksa kekuatan gedung," kata dia di gedung BEI, pada Selasa, 16 Januari 2018.
Selasar Lantai Meizanin di Tower II Gedung BEI ambruk pada Senin siang, 15 Januari 2018. Sebanyak 72 orang mengalami luka dan patah tulang akibat tertimpa reruntuhan.
Menurut Farida, temuan pertama konsultan yang mengaudit adalah struktur yang mengalami kegagalan adalah struktur sekunder, bukan struktur utama gedung. Temuan kedua, kelebihan beban menjadi penyebab lantai meizanin BEI ambruk.
"Kegagalan dimulai dari kapasitas sambungan penggantung lantai mezanin yang terlampaui," kata dia.
Adapun temuan ketiga konsultan adalah saran supaya struktur sekunder di gedung BEI untuk sementara tidak dipakai. Atas saran itu, pengelola gedung menutup sementara selasar yang menghubungkan Tower I dan II. "Sejak kemarin sudah kami tutup," ujarnya lagi.
Farida menuturkan, temuan keempat adalah kegagalan itu tidak berpengaruh ke struktur utama karena struktur yang ambruk termasuk struktur sekunder.
"Secara struktur kedua tower aman," ucap Farida.
Dia menjelaskan, pengelola bekerjasama dengan empat konsultan konstruksi untuk mengaudit gedung zsetelah selasar di Lantai Meizanin Tower II BEI ambruk. Empat konsultan itu adalah Laboratorium Struktur Material Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia, PT Gistama Inti Semesta, PT Akronim, dan PT Remata Daxa Optima.
IMAM HAMDI | ROSSENO AJI NUGROHO