Dilegalkan Anies Baswedan, Begini Curhat Tukang Becak Bandengan

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Ali Anwar

Sabtu, 27 Januari 2018 19:21 WIB

Pengemudi becak menunggu penumpang di Bandengan Selatan, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu, 27 Januari 2018.. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Janji kampanye Anies Baswedan sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta membawa angin segar bagi Ade Supriatin, 53 tahun, tukang becak di Jalan Bandengan Selatan, Kelurahan Pekajon, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Sejak mendengar janji Anies Baswedan tersebut, dua bulan lalu pria asal Karawang, Jawa Barat, itu merogoh tabungannya untuk membeli becak bekas di kawasan Tanah Pasir, Jakarta Utara, seharga Rp 800 ribu.

Profesi sebagai pengayuh becak memang telah dilakoninya sejak 2004. Namun, Ade sempat menghentikan mengayuh, karena becaknya “digaruk” Satuan Polisi Pamong Praja saat Gubernur DKI dijabat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Becak saya diambil Satpol PP di sana," kata Ade sambil menunjuk Jalan Bandengan Selatan, Sabtu, 27 Januari 2018. Saat Ahok menjabat, kata Ade, tukang becak memang sering kucing-kucingan dengan petugas Satpol PP.

Bahkan, becaknya dirampas saat dirinya tertabrak motor karena menghindari kejaran Satpol PP. "Akhirnya pasrah, karena memang dilarang." Sejak becaknya disita Satpol PP, Ade kerja serabutan. Kadang, kata Ade, dirinya bekerja sebagai tukang ojek pangkalan, kadang tukang bangunan. "Apa saja asal ada kerjaan," ucap Ade.

Advertising
Advertising

Selama menjadi tukang becak, Ade selalu mencari penumpang di Pasar Pejagalan, Jakarta Barat, meski rumahnya berada di Bandengan Selatan. Ade mulai beroperasi pada pukul 06.00-10.00.

Selepas empat jam menarik becak, Ade biasanya beristirahat di pinggir rel Jalan Kampung Janis RT 01 RW 09, Pekojan, dekat fly over Bandengan Selatan. Selama beristirahat, terkadang ada satu dua penumpang yang naik becaknya.

Karena, pelanggan tetap Ade adalah orang yang datang ke pasar untuk membeli sayuran. "Kalau orang biasa jarang banget naik becak. Paling, satu dua orang saja itu sudah beruntung kalau ada," ujarnya. "Orang lebih milih online (ojek online)," kata Ade.

Ciri becak yang ada di Jakarta Barat, mayoritas tanpa kap atau penutup atas becak. Soalnya, becak lebih banyak untuk mengangkut barang. Menurut Ade, selama ini semua tukang becak yang beroperasi di Pasar Pejagalan, punya langganan tukang sayur atau orang yang mau pergi dan pulang dari Pasar. Selain di Pasar Pejagalan, tukang becak berada di Pasar Angke.

Pada Kamis kemarin, kata Ade, di bawah fly over Bandengan ada keriuhan tukang becak di sana. Karena, ratusan tukang becak dari berbagai tempat di Jakarta Barat dikumpulkan untuk didata. "Kami dikasih label agar bisa beroperasi. Saya dapat nomor 451," ucap Ade.

Ade menepis isu terkait adanya ratusan tukang becak yang hijrah dari luar Jakarta ke kawasan Bandengan. Menurut Ade, isu yang beredar selama ini tukang becak menyerbu Jakarta, tidak benar. "Kemarin itu yang benar adalah pendataan dari Dinas Perhubungan. Bukan tukang becak dari luar," ucap Ade.

Kata Ade, tukang becak dari luar tidak ada yang datang ke kawasannya. Meski benar tukang becak datang, mereka juga akan kesulitan mencari penumpang. "Sudah kalah saing, sama online," kata Ade, menegaskan kembali. "Becak ini angkutan orang ke pasar bawa sayuran."

Tukang becak yang berada di Pasar Pejagalan, memang semua berasal dari luar Jakarta. Bahkan, kata Ade, hampir tidak ada tukang becak yang mempunyai KTP Jakarta. "Yang paling banyak dari Indramayu, Brebes, Karawang, dan Bogor," ucapnya.

Rata-rata pendapatan tukang becak, kata Ade, sekitar Rp 40-50 ribu per hari. Itu pun, kata Ade, belum dikurangi untuk membeli rokok dan kopi. "Kalau saya kopi sehari bisa tiga kali. Rokok sebungkus. Kalau makan di rumah," ujar Ade.

Menurut Ade, jika sedang beruntung tukang becak bisa membawa pulang Rp 80 ribu. Bagi Ade, meski tukang becak tidak lagi dilarang, belum tentu menaikkan pendapatannya. Soalnya, gerak becak juga terbatas hanya di perkampungan dan tempat wisata yang nanti ditentukan lokasinya.

Namun, Ade tetap bersyukur Gubernur DKI Anies Baswedan saat ini peduli kepada orang kecil seperti dirinya, yang mesti menghidupi isti dan tiga orang anak. Ade berjanji akan mematuhi aturan yang akan dibuat untuk para tukang becak yang beroperasi di Jakarta. "Becak lawan arah saja nanti ditangkap di aturan yang baru. Saya siap patuhi," ucap Ade.

Carwan (55), pemilik warung rokok dan kopi di pinggir Jalan Bandengan Selatan, menuturkan sejak 1992 memang becak sudah ada di kawasan ini. Namun, para tukang becak hanya berada di kawasan Muara Baru, Pasar Pejagalan, Pasar Angke dan Kertajaya, Penjaringan. "Becak transportasi orang ke pasar," ucap Carwan.

Warga Bandengan, Imam Subekti (56), mengatakan tidak mempermasalahkan kebijakan Anies Baswedan kembali membolehkan becak beroperasi. Namun, Anies juga harus memastikan tukang becak yang melanggar aturan segera ditindak. "Jangan sampai mangkal di pinggir jalan protokol, dan mengganggu kendaraan lain," ucap Imam.

Berita terkait

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

11 jam lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

15 jam lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

1 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

1 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

1 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

2 hari lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

2 hari lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

2 hari lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

2 hari lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

Ketum NasDem Surya Paloh tak menghadiri acara silaturahmi Timnas AMIN di kediaman Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya